Searching...

The Art of War, Kitab Strategi Perang Dari Tiongkok



The Art of War adalah risalah militer Cina yang kemungkinan besar ditulis oleh Sun Tzu pada abad ke-6 SM, selama periode Musim Semi dan Gugur (Beberapa ahli percaya itu ditulis pada periode akhir Perang Amerika). Terdiri dari 13 bab, yang masing-masing dikhususkan untuk salah satu aspek peperangan, dikatakan sebagai hal definitif tentang strategi militer dan taktik waktunya. The Art of War adalah salah satu buku tertua dan paling sukses di strategi militer. Hal ini memiliki pengaruh pada pemikiran militer timur, taktik bisnis, dan seterusnya.

Sun Tzu menyarankan pentingnya posisi dalam strategi dan posisi yang dipengaruhi baik oleh kondisi obyektif di lingkungan fisik dan pendapat subjektif pelaku yang kompetitif dalam lingkungan itu. Dia berpikir strategi yang tidak berencana dalam arti bekerja dibentuk melalui daftar, tetapi lebih karena itu memerlukan tanggapan cepat dan tepat untuk kondisi yang berubah. Perencanaan bekerja dalam lingkungan yang terkendali, tetapi dalam lingkungan yang berubah, bersaing rencana berbenturan, menciptakan situasi yang tidak terduga. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis pada 1772 oleh Yesuit Perancis Jean Joseph Marie Amiot, dan ke dalam bahasa Inggris oleh perwira Inggris Everard Ferguson Calthrop pada tahun 1905. Pemimpin yang beragam seperti Mao Zedong, Jenderal Vo Nguyen Giap, Baron Antoine-Henri Jomini, dan Jenderal Douglas MacArthur harus mengklaim telah ditarik inspirasi dari pekerjaan. The Art of War juga telah diterapkan untuk strategi bisnis dan manajerial.

Penjelasan

Versi kuno (terbuat dari bambu) dari The Art of War
Sebelum tulisan versi bambu gulungan ditemukan oleh arkeolog pada bulan April 1972, versi biasa dikutip dari The Art of War adalah Annotation Strategi Sun Tzu oleh Cao Cao, pendiri Kerajaan Wei. Dalam kata pengantar, dia menulis bahwa penjelasan sebelumnya tidak terfokus pada ide-ide penting. penjelasan lain yang dikutip dalam buku-buku sejarah resmi termasuk Shen You (176-204) Sun Tzu Strategi Militer, Jia Xu Copy dari Sun Tzu Strategi Militer, Cao Cao dan Strategi Militer Wang Ling Sun Tzu.
Kitab Sui didokumentasikan tujuh buku bernama setelah Sun Tzu. Anotasi oleh Du Mu juga mencakup penjelasan Cao Cao. Li Jing’s The Art of War adalah dikatakan sebagai revisi strategi Guru Sun. Anotasi oleh Cao Cao, Du Mu dan Li Quan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Tangut sebelum Masehi 1040. Sebuah buku bernama Sepuluh Sekolah dari The Art of War Anotasi diterbitkan sebelum Masehi 1161.
Setelah jenis printer bergerak diciptakan, The Art of War (dengan penjelasan Cao Cao) diterbitkan sebagai buku teks militer, yang dikenal sebagai Tujuh Militer Klasik dengan enam buku strategi lainnya.
Sebagai buku bacaan wajib militer sejak Dinasti Song, Tujuh Militer Klasik (武 经 七 书, 武 经 七 书) memiliki banyak penjelasan. Lebih dari 30 versi yang berbeda beranotasi buku ini ada saat ini.
Dua yang paling umum  Seni Perang versi Cina tradisional, (Spesialis Lengkap Fokus dan Alkitab versi militer) merupakan sumber untuk terjemahan awal ke dalam bahasa Inggris dan lainnya. Tidak sampai tahun 1970-an karya-karya ini disusun menjadi versi lengkap di Taipei, Taiwan. Karya yang dihasilkan dikenal sebagai Versi lengkap dari Sun Tzu Art of War. National Defense Research Kantor Investigasi telah menjadi sumber terjemahan lebih baru dan lengkap.

Isi

Bab 1. Strategi untuk Menang

Strategi 1
Perdaya Langit untuk melewati Samudera.
Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.


Strategi 2
Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.
Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.


Strategi 3
Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.)
Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.


Strategi 4
Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.
Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.


Strategi 5
Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah yang terbakar.)
Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.


Strategi 6
Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.
Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.

Bab 2. Strategi Berhadapan dengan Musuh

Strategi 7
Buatlah sesuatu untuk hal kosong.
Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.


Strategi 8
Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. (Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain.)
Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.


Strategi 9
Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.
Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.


Strategi 10
Pisau tersarung dalam senyum.
Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.


Strategi 11
Pohon prem berkorban untuk pohon persik. (Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas.)
Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.


Strategi 12
Mencuri kambing sepanjang perjalanan (Ambil kesempatan untuk mencuri kambing.)
Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.

Bab 3. Strategi Penyerangan

Strategi 13
Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.
Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.


Strategi 14
Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. (Menghidupkan kembali orang mati.)
Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-hari.


Strategi 15
Giring macan untuk meninggalkan sarangnya.
Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.


Strategi 16
Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.
Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.


Strategi 17
Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.
Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.


Strategi 18
Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.
Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.

Bab 4. Strategi Chaos/Kekacauan

Strategi 19
Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya.)
Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.


Strategi 20
Memancing di air keruh.
Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.


Strategi 21
Lepaskan kulit serangga. (Penampakan yang salah menipu musuh.)
Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.


Strategi 22
Tutup pintu untuk menangkap pencuri.
Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.


Strategi 23
Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.
Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.


Strategi 24
Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.
Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.
Bab 5 <>


Strategy 25
Gantikan balok dengan kayu jelek.
Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.


Strategi 26
Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.
Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.


Strategi 27
Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan. (Bergaya bodoh.)
Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya.


Strategi 28
Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas (Seberangi sungai dan hancurkan jembatan.)
Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.


Strategi 29
Hias pohon dengan bunga palsu.
Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.


Strategi 30
Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.
Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.

Bab 6 Strategi Kalah

Strategi 31
Jebakan indah. (jebakan bujuk rayu, gunakan seorang perempuan untuk menjebak seorang laki-laki.)
Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.


Strategi 32
Kosongkan benteng. (Jebakan psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan jebakan.)
Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.


Strategi 33
Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. (Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.)
Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.


Strategi 34
Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. (Masuk pada jebakan; jadilah umpan.)
Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.


Strategi 35
Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan (Jangan pernah bergantung pada satu strategi.)
Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.


Strategi 36
Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:
“Jika seluruhnya gagal, mundur”
Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!

Penerapan dalam dunia militer

Di banyak negara Asia Timur, The Art of War merupakan bagian dari silabus calon kandidat ujian dinas militer. Berbagai terjemahan yang tersedia.
Selama era Sengoku di Jepang, seorang daimyo bernama Takeda Shingen (1521-1573) dikatakan telah menjadi hampir tak terkalahkan di semua pertempuran tanpa bergantung pada senjata, karena ia belajar Seni Perang Buku ini bahkan. Memberinya inspirasi untuk standar pertempuran terkenal “Fūrinkazan” (Angin, Hutan, Api dan Gunung), cepat arti sebagai angin, diam sebagai hutan, ganas sebagai api dan tidak bergerak sebagai gunung.
Penerjemah Samuel B. Griffith menawarkan sebuah bab tentang “Sun Tzu dan Mao Tse-Tung” di mana The Art of War dikutip sebagai mempengaruhi Mao’s On Guerrilla Warfare, Pada Perang berkepanjangan, dan Strategis Masalah Cina Perang Revolusi dan mencakup kutipan Mao: “Kita tidak boleh meremehkan ungkapan dalam kitab Wu Sun Tzu, ahli militer besar Cina kuno, ‘Kenalilah musuhmu dan mengenal diri sendiri dan Anda bisa melawan seribu pertempuran tanpa bencana.’” [8]
Selama Perang Vietnam, beberapa perwira Vietkong mempelajari The Art of War, dan dilaporkan dapat membaca seluruh bagian dari memori.
Jenderal Vo Nguyen Giap berhasil menerapkan taktik yang diuraikan dalam The Art of War selama Pertempuran Dien Bien Phu berakhir keterlibatan utama di Indocina Perancis dan mengarah pada kesepakatan yang membagi Vietnam menjadi Utara dan Selatan. General Giap, kemudian dalang militer di balik kemenangan atas pasukan Amerika di Vietnam, adalah seorang mahasiswa avid dan praktisi ide Sun Tzu. kekalahan Amerika di sana, lebih dari setiap peristiwa lain, membawa Sun Tzu menjadi perhatian para pemimpin dari teori militer Amerika.
Departemen Angkatan Darat di Amerika Serikat, melalui Command dan General Staff College, telah mengarahkan semua unit untuk mempertahankan perpustakaan di markas masing-masing untuk melanjutkan pendidikan tenaga dalam seni perang. The Art of War disebutkan sebagai contoh karya dapat dipertahankan pada setiap unit individu, dan staf petugas tugas wajib untuk menyiapkan makalah singkat untuk presentasi untuk pejabat lain pada pembacaan mereka. [11]
The Art of War terdaftar pada Program Korps Marinir Profesional Membaca (sebelumnya dikenal sebagai Daftar Komandan’s Reading). Disarankan membaca untuk semua personil Militer Amerika Serikat Intelijen dan bacaan wajib bagi semua perwira CIA.

Penerapan di luar militer

The Art of War telah diterapkan untuk berbagai bidang baik di luar militer. Sebagian besar teks tentang bagaimana untuk melawan perang tanpa benar-benar harus melakukan peperangan: ia memberikan tips tentang cara untuk mengakali lawan seseorang sehingga pertempuran fisik tidak perlu. Karena itu, ia telah menemukan aplikasi sebagai panduan pelatihan bagi upaya kompetitif banyak yang tidak melibatkan pertarungan yang sebenarnya.

Ada bisnis buku pelajaran untuk menerapkan “politik kantor” dan strategi perusahaan Banyak perusahaan Jepang membuat. buku bacaan wajib bagi para eksekutif utama mereka. Buku ini juga populer di kalangan manajemen bisnis Barat , yang telah berpaling ke untuk inspirasi dan nasihat mengenai bagaimana untuk sukses dalam situasi bisnis yang kompetitif. Ini juga telah diterapkan pada bidang pendidikan.
Seni Perang telah menjadi subyek berbagai buku-buku hukum dan artikel hukum pada proses pengadilan, termasuk taktik negosiasi dan strategi sidang.
The Art of War juga telah diterapkan dalam dunia olahraga. NFL pelatih Bill Belichick diketahui telah membaca buku pelajaran dan digunakan untuk memperoleh wawasan dalam mempersiapkan permainan.