flickr.com
Julian Assange-Wikileaks
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Departemen Pertahanan AS di Pentagon, Senin (18/10), meminta media tidak mempublikasikan file apapun tentang ratusan ribu dokumen rahasia perang Irak. Sebelumnya, pada bulan Juli 2010 kemarin, WikiLeaks memperoleh dan merilis hampir 77 ribu laporan militer tentang perang Afghanistan. Sekarang, Pentagon mengatakan, kelompok itu memiliki sebanyak 400.000 dokumen dari database pada operasi militer di Irak.
Kolonel Dave Lapan dari Korps Marinir yang juga menjadi juru bicara Pentagon mengatakan kepada wartawan bahwa militer tidak yakin apakah WikiLeaks telah merilis tentang ratusan ribu dokumen rahasia perang IRak itu kepada berbagai perusahaan media. Menurutnya, perusahaan media itu seharusnya tidak boleh memberitakan informasi penting yang telah dicuri itu.
"Saya sangat prihatin WikiLeaks sebagai organisasi melakukan tindakan itu, dan saya minta kepada perusahaan media tidak menanggapi rilis itu,” ujar Lapan, Senin (18/10).
Salah satu dokumen yang dicuri WikiLeaks adalah ketika mereka merilis video perang dimana digambarkan sekelompok tentara bersenjata AS di dalam sebuah helikopter menembak mati sekelompok orang termasuk dua fotografer Reuters di Irak.