Perang Irak
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Militer AS mengatakan tidak ada jumlah kematian warga sipil yang di bawah laporan selama Perang Irak dan mengabaikan penyalahgunaan tahanan oleh tentara Irak serta menolak dugaan yang timbul akibat kebocoran dokumen AS. Website Wikileaks mengungkapkan hampir 400 ribu kematian warga sipil tercatat pada data AS selama Perang Irak.
Menurut website tersebut, hal ini merupakan kebocoran yang terbesar dari yang pernah terjadi dalam sejarah militer AS. Dokumen tersebut menyebut secara rinci kematian warga sipil Irak 15 ribu lebih banyak dari yang dilaporkan militer AS.
Kepala Staf Militer AS, Jenderal George Casey, yang menjabat sebagai komandan militer AS di Irak pada 2004-2007, berkelit jika pihaknya sungguh mendatangi kamar-kamar jenazah untuk menghitung jumlah korban. “Saya tidak berniat untuk mengecilkan jumlah kasus kematian warga sipil Iraq,” ucapnya.
Sementara itu, juru bicara Pentagon, Kolonel Dave Lapan, mengatakan militer AS tidak pernah mengklaim sebuah data dengan jumlah tepat mengenai warga sipil yang terbunuh di Irak. Ia menambahkan, jumlah estimasi yang dibuat oleh organisasi khusus kematian warga sipil Irak juga memiliki perbedaan.