Selalu muncul kerancuan antara sebutan Vatikan dan Takhta Suci. Maklum orang awam tidak bisa membedakannya selain mengenal Vatikan secara lebih luas ketimbang Takhta Suci. Vatikan hanyalah merujuk pada wilayah seluas 44 hektar termasuk 700.000 meter persegi lahan di luar Vatikan, tetapi umumnya berada di dalam kota Roma juga, kecuali sebuah pemancar Radio yang berada 18 km di luar kota Roma. Itulah yang menjadi wilayah negara Kota Vatikan.
Sebagai negara, Vatikan dipimpin Kardinal Angelo Sodano yang disetarakan sebagai perdana menteri. Sodano menjadi kepala pemerintahan yang mengatur administrasi publik Vatikan. Namun, Vatikan bukan seperti layaknya negara pada umumnya karena tidak punya lagi pasukan tentara, kecuali Pasukan Swiss, yang khusus menjaga keamanan Sri Paus di mana saja. Pengawal ini harus dari Swiss dan harus mendapat rekomendasi dari Keuskupan di Swiss.
Keamanan di sekitar Vatikan diserahkan kepada polisi Italia. Mata uang Vatikan juga menggunakan lira, mata uang Italia, namun kini euro karena Italia masuk menjadi zona euro. Vatikan hanya menerbitkan mata uang euro sebagai cenderamata.
Visa tidak dikeluarkan oleh Vatikan bagi mereka yang hendak berkunjung ke Vatikan, tetapi oleh Kedutaan Besar Italia di mana saja di dunia. Memasuki Italia sudah otomatis bisa memasuki Vatikan. Imigrasi Italia sangat respek pada pengunjung yang ingin berkunjung ke Vatikan, apalagi mereka yang merupakan biarawan-biarawati yang hendak bertugas di Vatikan atau di berbagai keuskupan di seluruh Italia.
Namun, visa untuk biarawan dan biarawati Vatikan atau biarawan dan biarawati yang bertugas di seluruh Italia, jika hendak berkunjung ke luar Italia, dikeluarkan oleh semua kedutaan besar asing yang terakreditasi ke Takhta Suci. Ini mempermudah mobilitas. Visa untuk awam, yang keluar masuk Italia, dikeluarkan oleh berbagai kedutaan asing yang terakreditasi ke Pemerintahan Italia walau mereka ini juga otomatis bisa memasuki Vatikan yang tidak memiliki imigrasi.
Penduduk asli Vatikan sekitar 1.000 orang dan memegang paspor Vatikan, tentu semuanya adalah rohaniwan dan rohaniwati. Selebihnya adalah biarawan dan biarawati asing atau asal Italia yang bertugas demi kepentingan tugas-tugas Vatikan.
Pemerintahan negara Kota Vatikan berada di bawah satu lembaga bernama Sekretariat Negara. Jangan lupa, sekretariat itu merupakan bagian dari Curia Roma yang dibentuk Paus Sixtus V pada 22 Januari 1588 yang sering kali diperbarui, termasuk pada 28 Juni 1998 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Curia Roma adalah julukan bagi nama-nama lembaga. Pemimpin tertinggi adalah Sri Paus yang juga merupakan kepala pemerintahan.
Kegiatan utama adalah kegerejaan yang berada di seluruh dunia. Misi kegerejaan itu ditegaskan lagi lewat Konsili Vatikan II (1962), yang menetapkan bahwa gereja Katolik berhak menganggap dirinya mempunyai panggilan memberikan sesuatu secara aktif kepada masyarakat dunia dengan jalan mempererat persatuan dan persaudaraan manusia.
Hal itu antara lain diperkuat dengan keberadaan duta besar Takhta Suci di berbagai negara. Mereka menjadi perwakilan kepentingan Sri Paus di seluruh dunia, khusus soal misi keagamaan dan kemanusiaan. [MON]
Source: Kompas, Kamis 27 April 2006