Karmann GMBH, dari
Osnabruck, Jerman (dulunya Jerman Barat) adalah suatu bentuk istimewa dari 'Divisi
Kendaraan Edisi Spesial' dari Volkswagen dan bahkan lebih dari itu. Sejatinya,
Karmann adalah perusahaan independen terpisah dari VW dan punya sejarah panjang
sendiri yang membanggakan yang merentang dalam kurun waktu 120 tahun, berarti
bahkan sebelum mobil betul-betul ada secara massal, Karmann sudah berkembang.
Sekarang, seperti juga di masa lalu, mereka jadi pembuat bodi mobil kualitas
tinggi untuk sejumlah manufaktur Eropa, dan juga pembuat tools, dies, dan parts
untuk sejumlah pihak lain.
Tahun 1901, Wilhelm Karmann
beli Klases, suatu pabrik pembuat kendaraan besar macam bus dan sebagainya yang
didirikan 1874. Habis dibeli, langsung diganti namanya pake nama dia sendiri,
yaitu Karmann. Kenapa begitu? Ya, ini mungkin tradisi saja, dan selain itu
tidak ada alasan untuk memberinya nama Tukiyem, Soblem, Waginem, dan seterusnya
yang menyebutnya pun Wilhelm mungkin agak kesulitan.
Setahun setelah dibeli,
pabrik Karmann mulai membuat body mobil, lalu body atau cangkang mesin-mesin.
Ini terus berlangsung sampai perang dunia 1 meletus. Saat itu Karmann menggarap
body mobil Opel, Minerva, dan FN. Banyak dari body bikinan Karmann ini berupa
mobil convertibles atau atap terbuka. Mobil seperti itu kebanyakan untuk
santai, piknik, ngeceng, menikmati udara segar, dan semacam itulah kira-kira
penggunaannya. Secara umum pemiliknya orang-orang yang kaya dan sudah mapan.
Dengan sendirinya, di jaman perang tidak pernah demandnya melonjak. Bahkan
sebaliknya malah nyungsep, karena sumber daya dialokasikan untuk hal-hal
strategis dan bukan barang mewah. Akibatnya, pabrik Karmann tersendat-sendat
pertumbuhannya sampai perekonomian Jerman mulai agak stabil selepas perang
tahun 1921.
Tahun 1921 itu titik cerah
muncul di pabrik karena ada order dalam jumlah besar dari AGA motor company.
Pabrik bahkan sempat diperluas segala. Sepanjang dekade 20-an, pabrik Karmann
berjaya. Apalagi manufaktur mobil lain pun melihat kualitas kerja Karmann
banyak yang kepincut minta dibikinkan body untuk keperluan mereka.
Dalam keadaan jaya begitu,
biasa, terus Wilhelm Karmann jalan-jalan melancong ke Amerika untuk melihat dan
belajar teknik produksi massal yang waktu itu rajanya adalah memang Amrik.
Sampai saat itu, mobil-mobil Karmann masih dibikin dengan cara lama, yaitu
kerangkanya dibikin dari kayu, lantas dilapisi dengan plat-plat metal. Jadi
masih ada pengaruh dari kereta kuda. Dengan cara ini, agak sulit dan lambat
untuk membuat mobil dalam jumlah banyak dan kualitas tinggi. Perjalanan ke
Amrik yang dilakukan Karmann dan banyak industrialis Jerman lain ini mengilhami
perubahan industri dan pabrikan di Jerman.
Porsche pun si penggagas VW
juga beberapa kali melancong ke Amerika untuk belajar teknik produksi terbaik
kala itu.
Sejarah mencatat, akhir
20-an itu masa yang suram untuk perekonomian global. Peristiwa "Great
Depression" tahun 1929 bikin hampir semua pelanggan Karmann kebanting
bangkrut. Untung perusahaan Karmann terselamatkan berkat kedekatan dengan Adler
motor company. Adler convertibles pada periode itu terkenal karena keindahan
atap terpalnya. Kalo indah terus bocor apa artinya, betul tidak? Dari jauh
doang indahnya, di dalam kabin nyemek-nyemek, mana asik. Nah, Adler ini atap
terpalnya dan juga terkenal anti bocor. Reputasi Karmann pun ikut menanjak
bersama dengan Adler ini.
Tahun 1931, Karmann mulai
membuat Ford Model A convertible. Ini menunjukkan betapa standar kerjanya sudah
mulai diterima oleh Amerika yang waktu itu merupakan pelopor termaju dalam
teknik produksi.
Pas perang dunia kedua
meletus, tahun 1939-an, Pabrik Karmann mempekerjakan 600 orang lebih. Tidak
diketahui apa aktivitas mereka selama perang, yang jelas pastinya bukan berubah
jadi pabrik tahu. Diperkirakan pabrik-pabrik semacam itu di jaman perang
difungsikan untuk menghasilkan persenjataan, tapi bukan senjata bambu runcing,
atau alat-alat strategis lainnya, misalnya produk-produk terpal untuk keperluan
perang dan seterusnya. Yang jelas, sang pabrik dihajar bom sekutu sampai
praktis hancur total.
Pabrik KDF (nantinya jadi
VW) di Wolfsburg kita ketahuai sepanjang perang membuat berbagai macam mulai
dari tungku, bagian-bagian pesawat terbang, mobil perang, sampai bom terbang
V1. Mestinya di Osnabruck juga urusannya yang begituan. Masak iya Karmann bikin
boneka barbie?
Selepas perang, Karmann
mengalami nasib yang mirip dengan VW di Wolfsburg. Orang-orang Inggris
mengambil apa yang tersisa di pabrik untuk membentuk unit bengkel perbaikan dan
reparasi. Pembangunan kembali lambat sekali dan ini mungkin bikin Wilhelm
Karmann stress berat juga. Di jaman susah habis perang habis-habisan begitu
demand untuk body kendaraan yang spesial macam convertible praktis tidak ada.
Gila apa, orang makan aja susah capek-capek bikin mobil convertible? Udah
pabrik ancur, market demand ancur, ditutup ae' mari. Begitu kira-kira kata orang
Surabaya, tapi Karmann, telanjur namanya nempel di pabrik masih punya harapan.
Ide dasarnya terbawa-bawa dari saat mereka selamat berkat 'membonceng' Adler
tempo hari. Jadilah mereka nunggu waktu dan cari-cari untuk dapat boncengan
yang empuk.
Tools, dies, bagian-bagian
body sepanjang waktu nunggu itu dianggurin begitu saja. Untung kemudian apa
yang diharap-harap muncul, yaitu Volkswagen yang mulai sukses dengan Beetlenya
bersama Nordhoff sang pemimpin mendatangi Karmann tahun 1948.
Kerjaan dari VW itu membuat
pabrik ramai kembali. Order VW itu meliputi 2/3 dari sumber pemasukan Karmann.
Pemasukan yang lain adalah dari jasa tooling ke sejumlah pabrikan termasuk VW
juga, Mercedes-Benz, Renault, Ford (Europe dan US), BMW, Saab, dan British
Leyland.
Tahun 1948 sebetulnya ada
dua perusahaan yang oleh VW diserahi pekerjaan pembuatan kodok kap terbuka,
yaitu Hebmüller dan Karmann.
Hebmüller untuk versi kodok
dua tempat duduk, sedangkan Karmann versi empat kursi. Prototipe dari
keua-duanya disetujui VW dan lalu diorder 2000 VW 2000 Hebmüllers dan 1000 Karmann cabriolets.
VW Hebmüller 1949
Dari order ini, kelihatannya
Hebmüller bakal jadi penjual yang dua kali lipat lebih besar dari Karmann. Cuma
nasib orang ada di tangan Tuhan, seperti tercatat dalam sejarah, tidak lama
setelah dapat order dari VW, pabrik Hebmüller hancur kebakaran. Persisnya
kira-kira baru sebulan setelah produksi dimulai tahun 1949. Hanya 700 unit VW
Hebmüller sempat terselesaikan (dan otomatis ini jadi barang antik dan langka
sekali, yang harganya mungkin mepet langit).
Si pabrik berjuang
mati-matian untuk bangkit kembali dan gagal sebab uang asuransinya tidak
mencukupi. Sejarah juga mencatat, setidaknya selusin VW Hebmüllers pernah
dirakit komplit oleh Karmann setelah Hebmüller nyungsep bangkrut tahun 1952!
Nasib produksi VW Karmann
Cabriolet jauh lebih baik dan ini berumur panjang seperti kita sama-sama
ketahui. Produksi masal cabriolet dimulai September 1949 berbasis model kodok
baru kinyis-kinyis yang saat itu dinamai "Model Export" yang
diproyeksikan untuk membanjiri Amerika, dan kurang lebih berhasil.
Order pertama yang 1000 unit
terselesaikan April 1950. Lalu VW order lagi. Sampai Agustus 1950,
terselesaikanlah 10 ribu unit cabriolet. Karmann betul-betul jaya kembali dan
makin dipercaya oleh VW. Uniknya lagi, walau Hebmüllers ceritanya seperti di
atas, belakangan para penggemar VW tua mendapati fakta bahwa Karmann Cabrio
model 1949 ternyata lebih langka dari VW Hebmüllers!
VW Karmann Beetle cabriolet
memakai sasis, moncong depan, belakang, samping, dari suplai Wolfsburg, pabrik
Beetle. Sisanya yang tidak disuplai VW dibikin sendiri atau dimodifikasi dari
panel Beetle standar. Mobil cabriolet, strukturnya beda dengan mobil hardtop.
Ibarat telur, telur utuh akan kokoh strukturnya, tapi terlus yang sudah pecah
setengah bagian atasnya, jauh lebih rapuh, jadi perlu diperkuat lagi. Sesuai
dengan prinsip umum pembikinan cabriolet itu, di bagian bawah sasis diperkuat
dengan semacam 'rel kereta api' di bawah heater channel yang bukan merupakan
bagian menyatu dengan sasis. Dengan penguatan-penguatan itu, Beetle cabriolet
(dan umumnya mobil convertible lain) lebih berat dari versi hardtopnya.
Jangan disangka Karmann pada
saat itu sudah canggih, nama sih boleh ngetop, tapi pabriknya masih kacangan
sebetulnya. Mobil-mobil keluaran Karmann pada periode awal ini dibuat hand
made. Akibatnya, tidak ada dua biji mobil aja yang benar-benar sama.
Mula-mula, mobil dibikin dua
bagian, bagian depan dan belakang. Lalu keduanya disetel-setel agar diperoleh
gap pintu yang pas, baru dilas jadi satu. Semuanya dikerjakan manusia secara
manual. Jadi balancenya sasis pun dari tiap-tiap mobil bisa terasa beda juga.
Seiring dengan evolusi Beetle,
cabriolet juga berevolusi. Bahkan Beetle cabriolet umumnya lebih disayang orang
dari model sedan hardtopnya juga trimnya senantiasa setingkat dengan
'high-end'-nya Beetle atau "de-luxe" model atau bahkan lebih.
Mesinnya juga selalu diambilkan dari versi terkuat dari yang ada.
Super Beetle Cabriolet,
Beetle Klasik Yang Terakhir
(Basis 1302 & 1303)
Sukses Beetle convertible
ini termasuk fenomenal di dunia convertible. Dari produksi pertama, sampai
produksi terakhir Januari 1980, tercatat sekitar 330 ribu unit. Dan convertible
ini merupakan Beetle Jerman sejati yang terakhir dihentikan produksinya.
Angka produksinya yang
segitu membuat Karmann Cabriolet sebagai "the biggest selling convertible
car" di di dunia, bahkan mungkin sampai saat ini. Ini memperkuat lagi
citra Beetle sebagai 'juara dunia' sampai bertahun-tahun setelah kemundurannya.
Sebagai manusia biasa,
Wilhelm Karmann meninggal tahun 1952 di usia yang lumayan lanjut yaitu 88 tahun
dan pengurusan pabrik diteruskan oleh anak laki-lakinya, Wilhelm junior.
Karmann Junior ini juga
seorang engineer kualitas tinggi dan teman baik dari seorang Italy bernama
Luigi Segre yang merupakan pemilik dan kepala stylist dari Carrozzeria Ghia di
Turin. Berkat pertemanan itu, waktu VW meminta Karmann mendesain mobil sport di
atas sasis Beetle, Karmann Junior kontak ke teman Italinya itu.
Cerita lain menyebutkan, ide
adanya VW sport berbasis Beetle itu muncul setelah seorang petinggi VW (kalo
tidak Nordhoff sendiri) mendapat bocoran ide sejenis dari orang Chrysler
Amerika. Di Chrysler ide itu ditolak mentah-mentah karena jelas-jelas merupakan
mobil sport palsu, tapi di VW coba-coba digarap.
Karena terpengaruh oleh
kendala-kendala market sebagaimana yang telah diulas di Chrysler, sejumlah
usulan yang masuk dari Karmann terus-terusan ditolak VW. Bingung karena semua
prototipe usulan ditolak, setengah iseng Karmann Jr. ngobrol dengan Segre soal
itu. Dari semula main-main, terus jadi sungguhan karena Segre rupanya punya ide
cemerlang soal itu.
Tanpa setahu Karmann dan VW,
Segre diam-diam beli Beetle standard. Lalu bodynya dibuang (sayang juga), dan
di atasnya dibuatkan body prototipe sesuai idenya. Pas ditunjukkan ke Wilhelm
Karmann Jr. tahun 1953, Karmann kaget dan sangat tertarik.
Lalu Karmann mengatur agar
Dr. Nordhoff (boss VW) dan vice-president VW Dr. Feuereisen memeriksa mobil
itu. Keduanya ternyata terkesan sekali dan tidak lama kemudian mengorder
pembuatan prototipe siap produksi. Segera prototipe dibuat. Sasis Beetle untuk
bahan terpaksa harus dilebarkan di empat atau lima mobil tes karena kendala
teknis, dan ini rupanya terbawa terus sampai versi produksinya.
Mobil bikinan Karmann dan
Ghia ini diluncurkan ke publik pertengahan 1955 dan langsung jadi sensasi dunia
dan disebutlah dia sebagai VW Karmann Ghia (Volkswagen Tipe 14).
VW Karmann Ghia, walau bukan
coupe dua pintu yang pertama, termasuk yang mempopulerkan pola mobil seperti
itu. Tidak lama setelah suksesnya, 'tiruan-tiruan'-nya bermunculan. Seperti
misalnya yang dulu dikira akan mengimbangi adalah Renault Floride/Caravelle
coupe dan convertiblenya yang muncul akhir 50-an dan awal 60-an. Mobil ini
berbasis mobil mesin belakang juga, pakai desain swing axle, pengembangan dari
Renault 4cv 750. Konon Dr. Porsche pernah memberikan advis atas Renault versi
itu waktu dia dipenjara Perancis selepas perang.
Selama masa-masa awal
produksi Karmann Ghia, Karmann GMBH lucunya tidak punya mesin pres yang cukup
kuat untuk membentuk lekuk-lekuk body VW Karmann Ghia yang montok itu. Jadinya,
digarap tangan dengan pola seperti las, ketok, duco jalanan. Lengkungan dibuat
dari lempengan metal kecil, lalu dilas tangan satu per satu. Siapapun yang
pernah melakukan restorasi VW Karmann Ghia kuno tentu bisa menceritakan
bagaimana ada las-lasan di tempat tidak lazim di plat-plat body VW Karmann Ghia
itu.
Frontal area yang lebih
rendah dari Karmann Ghia membuat tahanan anginnya lebih kecil dari si kodok,
sehingga walaupun bodynya lebih berat dia bisa mencapai top speed lebih tinggi
secara lebih ekonomis daripada Beetle 36hp. Cuma, karena bobotnya itu,
akselerasinya lebih lambat dari si kodok. Ironis sekali, ada mobil versi sport
kalah lincah dari mobil versi saloon. Tongkrongan aja lu sport, tapi lari lu
boyot. Gitulah kira-kira kesimpulannya.
Tahun 1956 muncul Karmann
Ghia versi convertible yang merupakan modifikasi Karmann (tanpa bantuan Ghia)
dari model coupenya. Sudah tentu yang convertible bobotnya lebih berat lagi dan
berujung ke kelincahan larinya yang lebih loyo lagi.
Versi-versi awal dari coupes
dan convertibles ini sangat indah dan klasik, dan sangat-sangat langka.
Karmann Ghia (1958)
Jajaran Karmann Ghia di
face-lift tahun 1958. Ujung hidungnya dibentuk ulang dan lampu buritannya
diperbesar. Headlightsnya juga agak naik sedikit dan dimunculkan versi setir
kanan. Walau langka, di Indonesia juga sempat ada sejumlah Karmann Ghia built
up beredar pada masa 60-70an dulu. Sekarang mungkin masih tersisa dan
terpelihara.
Versi Setelah Facelift (Bawah)
Lampu Belakang Besar
Periode kedua ini lebih maju
dan jumlah produksi lebih massal, tidak lagi model karoseri kecil-kecilan
seperti sebelumnya. VW Karmann Ghia ini selanjutnya mengalami sejumlah
penyempurnaan sasis dan mesin sejalan dengan evolusi VW Kodok sampai akhirnya
dihentikan produksinya tahun 1975.
Salah satu perubahan besar
Karmann Ghia adalah kemunculan versi tahun 1961 yang berbasis VW Tipe 3 yang
banyak disebut sebagai VW Tipe 34. Stylingnya unik dan disukai sejumlah orang,
tapi sekaligus juga dibenci oleh sejumlah orang yang lain dan dianggap 'lari'
dari pakem dasarnya semula. Sebagaimana jajaran Tipe 3 sendiri yang agak kurang
diterima khalayak penggemar VW pada umumnya, Karman Ghia (Type 34) ini juga
kurang merangsang khalayak VW seluas leluhurnya yang berbasis Tipe 1.
Walau dalam styling kurang
menggigit, pada dasarnya Tipe 34 ini merupakan mobil yang berkualitas.
Performanya juga termasuk handal untuk masa itu. Model ini berkembang bersama
Tipe 3 yang lain sampai tahun 1969; yaitu saat model itu mendapatkan
'kehormatan' sebagai model pertama dari jajaran VW yang dihentikan produksinya!
Hanya 42 ribu unit pernah dibuat, sangat kecil untuk ukuran VW.
Karmann Ghia Coupe 1968 (New
Type 34)
Sehabis dihentikan
produksinya, tempatnya di pabrik Karmann digantikan oleh Porsche 914 atau VW
914 atau disebut juga Porsche/VW 914.
VW/Porsche 914
Tahun 1960, Karmann
mendirikan pabrik cabang di Brasil di Sao Bernardo do Campo, gak jelas persis
dimana itu rimbanya di Brazil sana silakan lihat sendiri di peta. Awalnya,
cabang Brazil ini mengasembling Karmann Ghia Tipe 1 dari kit CKD asal Jerman.
Lama-lama pabrik itu memproduksi model hasil desain mereka sendiri yang dikenal
sebagai TC Karmann Ghia yang di luar Brazil praktis tidak dikenal.
Sepanjang 60-an dan 70-an,
Karmann mengusulkan sejumlah proposal untuk menggantikan Ghia, tapi semuanya
ditolak. Konon kabarnya sejumlah desain yang diusulkan sebenarnya banyak yang cakep,
termasuk hasil dari Ital-designed yang disebut Cheetah tahun 1971.
Ketika akhirnya produksi
Karmann Ghia dihentikan tahun 1975, muncullah penggantinya yang berbeda bumi
dan langit, namun lumayan cakep juga. Selepas Karmann Ghia, Pabrik Osnabruck memproduksi
VW Scirocco yang berbasis Golf Mk 1.
VW Scirocco, Coupe Cabriolet
Pengganti VW Karmann Ghia
Sampai digantikan Scirroco
itu, Karmann Ghia sempat dibuat sejumlah 283 ribu dalam bentuk coupes dan
81,000 cabriolets. Lumayan banyak juga.
Akhir 1970-an perusahaan
Ghia dicaplok oleh Grup Ford. Golf dan Scirroco semula dirancang oleh Ital
Design, namun Golf convertible (Mk1) yang muncul belakangan dirancang sendiri
oleh Osnabruck, hampir mirip seperti Beetle Cabrio yang digantikannya.
Golf Cabriolet - Pengganti
(Super) Beetle Cabriolet Ex.
Karmann
Sepertinya, Golf Cabrio Mk1
juga akan menjadi mobil kasik sebagai mana VW-VW lain "yang punya emblem
hitam kecil di sisinya". Just in case ada yang nggak nangkep, emblem kecil
itu tentunya bertuliskan Karmann (masak iya Paimin!).