Perang
Vietnam merupakan aib bagi bangsa Amerika Serikat. Mengapa tidak,
perang ini telah membuat Amerika Serikat babak belur, baik luar maupun
dalam. Di medan perang, tentara AS yang sangat perkasa di Perang Dunia
ke-2 benar-benar dibuat tak berdaya oleh keuletan tentara Vietnam Utara
(NVA) dan milisi yang biasa disebut Vietcong (VC). Meski tentara AS
telah mengembangkan persenjataan yang sangat canggih (penggunaan
rudalair-to-air adalah yang pertama kali di dunia digunakan dalam suatu
peperangan), tetap aja mereka tak berdaya menghadapi taktik gerilya yang
diterapkan NVA dan VC. Gara-gara taktik gerilya itu, AS harus
mengeluarkan dana perang yang sangat besar untuk mendukung tentara AS di
Vietnam. Dan itu menimbulkan protes keras di dalam negeri sendiri.
Gelombang protes silih berganti menuntut pemerintah menarik pasukan AS
dari Vietnam. Perang yang berlangsung selama 18 tahun yang merupakan
perang terlama yang pernah dialami oleh AS.
Apa yang Menarik?
Ini
dia yang menarik, tahukah Anda kalau Ho Chi Minh, Pemimpin Besar
Vietnam Utara ternyata belajar menggunakan taktik gerilya dari bukunya
Abdul Haris Nasution yang fenomenal, Strategy of Guerrilla Warfare? Ya,
Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya ini menjadi buku
wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer
dunia, West Point, Amerika Serikat. Dan buku ini jugalah yang membantu,
membimbing dan mendidik Ho Chi Minh menjadi pengatur strategi perang
yang andal dan mampu membawa Vietnam menang melawan USA.
Sosok Ho Chi Minh |
Adalah
buku karya dari Abdul Haris Nasution, atau dikenal dengan nama Jenderal
Nasution ternyata telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa asing dan
menjadi bacaan wajib bagi taruna akademi militer sejumlah negara,
termasuk di akademi militer West Point, Amerika Serikat.
Buku Strategy of Guerrilla Warfare |
Buku
Guirrella ini diterbitkan tahun 1953 berdasarkan pengalaman pribadi
Abdul Haris Nasution dalam berperang dengan strategi gerilya selama
pertempuran untuk merebut kemerdekaan negara Indonesia.
Abdul Haris Nasution, sang penulis buku |
Sumber: http://www.kaskus.us