Searching...

Cerita mengenai malam pertama

Saya wanita 27 tahun

Saya melakukan MP (malam pertama) kurang lebih 30 menit dengan suami saya, entah karena terburu-buru atau faktor lain (gugup atau apalah..?) saya minta berhenti. Ketika saya hendak duduk (dari posisi tidur) vagina saya terasa sakit (saya tidak bisa duduk) rasanya seperti wajah yang ditinju, kemudian untuk waktu kurang lebih 2 jam saya hanya berbaring, sedikit demi sedikit saya paksakan berjalan. Dua hari kemudian rasa sakit di daerah vagina saya sedikit demi sedikit agak berkurang, tapi masih terasa ngilu sedikit,

Namun pada hari ke lima setelah saya MP, sekarang saya jadi merasa ingin pipis terus dok, padahal saya baru saja pipis, dan itu pun hanya keluar sedikit, anehnya saat air seni keluar, ada rasa entah geli atau apa (yang jelas bukan nyeri) merambat perut kebawah.

Yang ingin saya tanyakan dok,
1. Normalkah yang saya alami diatas?
2. Sampai kapan reaksi itu berlangsung?
3. Apa yang dimaksud dengan "peranakkan turun"?
4. Mungkinkah yang saya alami itu "peranakkan turun"?
5. Apa yang harus saya lakukan untuk menanggulanginya?

Terima kasih atas penjelasan Dokter.
-Selly-


Jawaban:
Mbak Selly ,
Terima kasih atas pertanyaannya.
Semua wanita dalam menghadapi malam pertama selalu mengalami hal yang sama, rasa takut, khawatir, cemas, malu. Gugup pokoknya jadi satu deh banyak timbul pertanyaan-pertanyaan misal, kalau selaput dara sobek apakah keluar darah?gimana kalau tidak? apakah sakit kalau dimasukkan? apakah suami senang melihat tubuh saya ? jangan-jangan kecewa ?, nanti salah masuk lubang ? dll
Hal ini secara psikologis sangat mempengaruhi ke kondisi tubuh dan akan timbul semacam mekanisme penolakan dari tubuh wanita, sehingga wanita bisa dikatakan hampir 100% tidak menikmati hubungan MP. Sangat berbeda dengan pria, MP adalah sarana untuk pembuktian dirinya kepada istri bahwa dia adalah lelaki yang bisa diAndalkan untuk menyenangkan istri, bahwa dia adalah pejantan tangguh dan juga dipengaruhi oleh fitrah ego kelakiannya membuatnya ingin langsung semaksimal mungkin.
Hal inilah yang saya pikir terjadi pada diri Mbak Selly, coba Mbak ingat-ingat tanya dalam pikiran Mbak apakah Mbak benar-benar menginginkan MP itu tanpa adanya rasa cemas, takut di pikiran Mbak?

Mengenai peranakan turun, dalam medis disebut prolaps uteri hal ini terjadi pada saat melahirkan yang sulit dimana bayi yang dilahirkan besar sehingga sulit keluar melalui jalan lahir, tetapi ini sangat jarang terjadi melihat canggihnya ilmu kedokteran saat ini, atau sering terjadi pada wanita yang sering melahirkan dan dapat terjadi juga pada trauma/perlukaan pada daerah rahim tetapi perlu tenaga yang sangat besar untuk terjadi hal tsb, tetapi tidak terjadi pada wanita pasca senggama.

Di daerah Vagina , banyak sekali saraf saraf, banyak pembuluh darah dan otot-otot yang elastis, nyeri yang timbul saat senggama bisa karena ada proses penolakan dari diri Mbak sehingga otot-otot seputar vagina mengejang, cairan vagina mengering, saraf-saraf menjadi sangat sensitif sehingga terjadi trauma pada saat bersenggama, bisa juga karena terlalu semangat melakukan cara-cara senggama yang beda sehingga terjadi trauma di daerah vagina Anda sehingga timbul sakit.

Mengenai nyeri berkemih 5 hari kemudian, hal ini disebut sebagai Honeymoon cystitis , yaitu infeksi saluran kemih dikarenakan senggama yang terlalu hot, tidak perlu khawatir terapinya adalah antibiotik dan anti nyeri, silahkan hubungi dokter pribadi Anda untuk mendapatkan terapinya, dan cobalah bina hubungan komunikasi dengan suami Anda mengenai keinginan Anda dan keinginan suami Anda saat melakukan proses hubungan suami istri, supaya sama sama bisa mencapai kenikmatan dan tentunya ini juga salah satu faktor pendukung harmonisnya hub pasangan suami istri.
(Dr. Cahyo Adi Nugroho)

http://www.mer-c.org/penyakit-kulit/144-vagina-sakit-saat-malam-pertama.html