Searching...

Kewajiban suami terhadap istrinya


"Wa’asyiruu hunna bil ma’ruufi, fa in karihtumuu hunna fa ‘asaa an takrohuu syai’aw wayaj’alallahu fiihi khoiron katsiiroo" ( An Nisa’ : 19 )

"Pergaulilah ( istri-istrimu ) dengan baik. Apabila kamu benci kepadanya, boleh jadi engkau membenci kepada sesuatu, padahal Allah menjadikan di dalamnya ( istrimu ) kebaikan yang banyak "

  Kewajiban pokok bagi seorang suami kepada istrinya adalah bergaul dengan mereka dengan sebaik-baiknya.Sudah barang tentu untuk melakukan pergulan yang baik tersebut akan banyak halangannya, akan banyak hal-hal yang tidak disenangi akan tampak dari pergaulan tersebut. Ini dikarenakan dari pergaulan yang setiap hari berjumpa.

Jika menghadapi situasi yang demikian, yakinlah bahwasanya apa yang engkau benci tersebut belum tentu jelek. Begitu juga sebaliknya apa yang kamu senangi itu belum tentu baik.
Juga boleh jadi bencinya seorang suami terhadap istri tersebut mengandung sebuah kebaikan yang tak terkira. Oleh karena itu, janganlah gegabah dan grusa-grusu dalam mengambil keputusan terhadap seorang istri.


"Ar rijaalu qowwamuuna ‘alan nisaa-i bima fadl dlolallahu ba’dlohum ‘alaa ba’dliw wa bimaa anfaquu min amwaalihim" ( An Nisa’ : 34 )

"Kaum lelalki itu adalah sebagai pemimpin bagi kaum wanita dengan apa yang Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka… "

  Allah menjadikan kaum lelaki sebagai pemimpin bagi lawan jenisnya, yaitu perempuan. Kehendak Allah untuk menjadikan kaum lelaki sebagai pemimpin itu memang sudah dipersiapkan dengan beberapa kelebihan yang telah diberikan kepada kaum lelaki, yang tidak diberikan kepada kaum perempuan.Kelebihan tersebut antara lain adalah bahwa lelaki mempunyai sifat fisik yang lebih kuat dibanding perempuan, kulitnya kasar, lebih berani dan banyak menggunakan akalnya dibanding kaum perempuan.

Lelaki lebih banyak menggunakan akalnya dibanding rasanya, sedangkan perempuan lebih banyak menggunakan rasanya dibandingkan dengan akalnya. Sebuah kombinasi menarik yang telah dianugerahkan Allah kepada kita makhluknya, sehingga andai ada pasangan suami istri yang dapat menggunakan kelebihannya pada posisinya masing-masing, oh alangkah bahagianya keluarga tersebut.Tanggung jawab suami terhadap istrinya tidak hanya terbatas pada masalah sandang, pangan dan papan saja. Akan tetapi terhadap rohaninya ( agama ) pun menjadi tanggung jawab dari sang suami.

"A’dhomun naasi haqqon ‘alal mar-ati zaujuhaa, wa a’dhomun naasi haqqon ‘alar rojuli ummuhuu" ( hadist riwayat Al Hakim )

"Manusia yang paling besar tanggung jawab kepada wanita adalah suaminya. Manusia yang paling besar tanggung jawabnya kepada seseorang adalah ibunya."

  Orang yang paling besar tanggung jawabnya terhadap istrinya adalah suaminya. Maka dari itu jika ada yang tidak beres pada sesuatu yang terjadi di dalam keluarga, sang istri sudah seharusnya untuk membicarakan kepada istrinya, bukan kepada orang lain.Dan manusia yang paling bertanggung jawab kepada manusia lain adalah ibunya.
Bertanggung jawab akan segalanya, karena beliaulah ( sang ibu ) yang mengetahui proses dari manusia sejak manusia tersebut lahir.

Oleh karena itu, plusplus jadi teringat kalimat dari masnya plusplus waktu itu, 3 bulan yang lalu.
Carilah perempuan yang bermutu, karena pendidikan dasar dari anak kamu nanti adalah berawal dari istrimu, Karena istrimulah yang yang akan beinteraksi dengan anakmu sejak dari rahimnya. Istrimulah yang akan mendidik anakmu. Maka, jangan gegabah dalam memilih dan memutuskan perempuan yang akan kamu nikahi… ( wuih dalem nda…. )

"Tunkahul mar’ata li arba’in, li maaliha wali hasaabiha wali jamaaliha walil diiniha. Fadhfar bi dzaatid diini taribat yadaaka" ( Hadist riwayat Bukhori - Muslim )

"Wanita dinikahi itu karena empat macam pertimbangan, karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Pilihlah wanita yang beragama, kedua tanganmu akan terpelihara"

Pada umumnya, seorang lelaki menikahi wanita itu berdasarkan empat macam pertimbangan, yaitu :

1. Karena hartanya. Sebab istri yang cukup mampu, dapat ikut membantu meringankan tanggung jawab suami.
2. Karena dari keturunan yang baik. Mudahnya adalah, jika air berasal dari sumber yang baik, maka InsyaAllah akan mengalir air yang bersih juga.
3. Karena kecantikannya. Dengan kecantikan jasmaniah dari seorang istri dapat menambah semangat dari seorang suami.
4. Karena agamanya.

Andai empat syarat itu dapat terdapat pada seorang calon perempuan, maka berbahagialah seorang laki-laki yang mendapatkannya. Akan tetapi jika susah untuk menemukan ‘jenis’ perempuan yang seperti itu, maka agamalah yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih seorang calon istri.

Karena dengan dasar agama yang kuat, maka seorang istri akan memahami tentang hak dan kewajiban dari perempuan kepada suaminya.

READ THIS !!!

"thoo’atun nisaa’i nadaamatun" ( hadist riwayat Ibnu Asakir )

"Taat ( tunduk ) kepada seorang wanita itu menimbulkan penyesalan"

"Halakatir rijaalu hiina athoo’atin nisaa’" ( hadist riwayat Imam Ahmad )

" Rusaklah seorang laki-laki apabila ia taat kepada seorang perempuan "

Poinnya disini adalah jangan sampai seorang lelaki kalah terhadap perempuan. Tunduk dan mengikuti semua kemauan dari istrinya.
Karena apa, dalam persoalan rumah tangga, akal akan lebih dibutuhkan dalam memutuskan sebuah permasalahan. Sedangkan jika seorang perempuan yang diandalkan untuk memutuskan permasalahan tersebut, maka dia akan lebih menonjolkan rasanya daripada akalnya.
Nah disini plusplus merasakan, jadilah lelaki yang berilmu. Karena dengan ilmu, seorang lelaki akan dapat mengontrol istrinya. Mengontrol bukan berarti memaksakan kehendaknya. Tetapi menjadi lelaki yang bisa jadi pengayom seorang istrinya, keluarganya. Bisa dijadikan sandaran, pegangan, dan tuntunan bagi istri dan anak-anaknya. Karena surga neraka seorang perempuan adalah dari suaminya.
Berat saudara…. berat…
Sudahkah kita kaum lelaki menempa diri kita untuk menghadapi babak baru dalam kehidupan kita sebagai seorang suami yang berat tanggung jawab dunia dan akhiratnya?


Semoga Allah memberikan Taufik bagi kebenaran, karena Dialah yang Paling Tahu dan Paling Benar, dan KekuasaanNya tak terkalahkan