AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Foto: Thinkstock
Staffordshire, Kebiasaan bergunjing sering dianggap sebagai sesuatu yang buruk dan tidak berguna. Sebuah penelitian membuktikan sebaliknya, gosip justru dapat meningkatkan keyakinan diri (self esteem) setidaknya untuk jangka pendek.
Anggapan buruk tentang gosip atau pergunjingan terutama datang dari pihak yang dipergunjingkan. Seseorang yang digosipkan biasanya akan merasa tidak nyaman karena urusannya jadi bahan pembicaraan.
Namun bagi pihak-pihak yang bergosip, kegiatan ini ternyata memiliki manfaat. Ketika aktif bergosip, seseorang cenderung merasa memiliki dukungan dari lingkungan yang diajaknya bergosip.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di Staffordshire University, Inggris baru-baru ini. Hasilnya telah dipresentasikan dalam konferensi British Psychological Society, 7 September 2010.
Penelitian itu melibatkan 160 responden, yang diminta mengisi kuisioner tentang kecenderungan untuk bergosip. Responden dengan kegemaran bergosip yang tinggi cenderung merasa lebih memiliki dukungan dari lingkungannya.
Khusus untuk gosip yang bersifat positif atau membicarakan sisi baik dari seseorang, manfaatnya lebih banyak lagi. Untuk jangka pendek, gosip positif justru memberikan keyakinan diri yang tinggi pada orang yang mempergunjingkannya.
"Jenis gosip tertentu, terutama yang membicarakan kebaikan orang lain bisa memberikan dampak positif bagi yang bergunjing meski secara umum gosip tetap dianggap sebagai hal yang buruk," ungkap salah satu peneliti yang terlibat, Jennifer Cole seperti dikutip dari Healthday, Senin (13/9/2010).
Anggapan buruk tentang gosip atau pergunjingan terutama datang dari pihak yang dipergunjingkan. Seseorang yang digosipkan biasanya akan merasa tidak nyaman karena urusannya jadi bahan pembicaraan.
Namun bagi pihak-pihak yang bergosip, kegiatan ini ternyata memiliki manfaat. Ketika aktif bergosip, seseorang cenderung merasa memiliki dukungan dari lingkungan yang diajaknya bergosip.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian di Staffordshire University, Inggris baru-baru ini. Hasilnya telah dipresentasikan dalam konferensi British Psychological Society, 7 September 2010.
Penelitian itu melibatkan 160 responden, yang diminta mengisi kuisioner tentang kecenderungan untuk bergosip. Responden dengan kegemaran bergosip yang tinggi cenderung merasa lebih memiliki dukungan dari lingkungannya.
Khusus untuk gosip yang bersifat positif atau membicarakan sisi baik dari seseorang, manfaatnya lebih banyak lagi. Untuk jangka pendek, gosip positif justru memberikan keyakinan diri yang tinggi pada orang yang mempergunjingkannya.
"Jenis gosip tertentu, terutama yang membicarakan kebaikan orang lain bisa memberikan dampak positif bagi yang bergunjing meski secara umum gosip tetap dianggap sebagai hal yang buruk," ungkap salah satu peneliti yang terlibat, Jennifer Cole seperti dikutip dari Healthday, Senin (13/9/2010).