Searching...

PANDUAN SEPUTAR MOBIL MATIC






Mobil yang menggunakan transmisi otomatis atau mobil matic sudah ada sejak lama, namun dahulu penggunaan transmisi otomatis belum sepopuler transmisi manual. Hal tersebut disebabkan oleh; proses pergantian gigi yang masih kurang presisi, konsumsi bahan bakar yang tergolong boros dan harganya yang mahal. 

Kini seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin padatnya lalu lintas, penggunaan mobil matic justru semakin populer. Kemampuan transmisi otomatis masa kini yang semakin presisi dalam proses pergantian gigi, keharmonisan kinerja antara mesin dan transmisi yang membuat konsumsi bahan bakar semakin efisien, serta kenyamanan berkendara yang ditawarkan mobil matic dalam menghadapi kepadatan jalan ibu kota membuatnya semakin digemari dan populasinya pun semakin bertambah.

Walaupun transmisi otomatis dirancang untuk semakin mempermudah pengendara untuk mengendalikan mobilnya, namun ada beberapa hal atau tehnik yang perlu dipahami dalam pengoprasiannya. Dan berikut ini adalah beberapa tips mengendarai mobil matic, khususnya bagi yang baru saja berpindah dari mobil manual :
 
  • Sementara mobil manual memiliki tiga pedal (gas, rem dan kopling), mobil matic hanya memiliki dua pedal (gas dan rem). Jika Anda terbiasa mengendarai mobil manual dimana kaki kanan Anda aktif bergerak mengendalikan pedal gas dan kaki kiri mengendalikan pedal rem dan kopling, saat mengendarai mobil matic Anda dapat mengistirahatkan kaki kiri Anda sepenuhnya. Jangan pernah menggunakan kaki kiri Anda untuk menginjak atau mengendalikan pedal rem karena akan memperbesar kemungkinan untuk menginjak pedal gas dan rem secara bersamaan. Hal tersebut tidak hanya dapat merusak beberapa komponen mobil, tetapi juga berbahaya.


  • Pahami arti dan fungsi setiap simbol yang terdapat pada transmisi otomatis mobil Anda. Pada dasarnya transmisi otomatis memiliki 6 jenis simbol atau pilihan (P, R, N, D, 2 & 1). Berikut ini adalah arti dan fungsi dari masing-masing pilihan :


  • P (Park) mengunci transmisi sepenuhnya dan digunakan pada saat mobil parkir. Pada posisi P mobil tidak dapat digerakkan ke depan ataupun ke belakang, layaknya sedang menggunakan rem tangan atau rem parkir. Pada beberapa mobil modern, kunci mobil tidak dapat dicabut jika belum berada pada posisi P.


  • R (Reverse) fungsinya sama dengan mobil manual, yaitu posisi yang digunakan untuk membuat mobil bergerak mundur.

  • N (Neutral) juga memiliki fungsi yang sama dengan netral pada mobil manual. Posisi ini bermanfaat pada saat mengantri macet sehingga memaksa mobil Anda untuk sering berada pada kondisi tak bergerak cukup lama. Selain mengistirahatkan kerja transmisi, posisi ini juga mengistirahatkan rem dan kaki Anda jika Anda menggunakan rem tangan sebagai alternatif untuk memastikan mobil tidak bergerak.

  • D (Drive) adalah posisi yang digunakan dalam berkendara sehari-hari dalam kondisi jalan yang normal. Posisi ini akan secara otomatis menyesuaikan pilihan gigi yang tepat, sesuai dengan beban kerja mesin dan kecepatan. Biasanya transmisi otomatis akan berpindah ke gigi tinggi pada saat kecepatan meningkat dan berpindah ke gigi rendah saat kecepatan menurun atau posisi jalan menanjak.

  • 2 (Gigi 2) & 1 (Gigi 1) biasa digunakan dalam menghadapi kondisi jalan yang menanjak untuk memastikan bahwa mobil memiliki tenaga yang cukup besar dan mencegah agar tidak berpindah lagi ke gigi yang lebih tinggi, serta menghadapi kondisi jalan menurun untuk memastikan bahwa mobil juga mendapatkan dukungan rem dari mesin selain daripada keempat rodanya. Pemilihannya disesuaikan dengan derajat kemiringan jalan. Penggunaan gigi yang semakin rendah dianjurkan jika konisi jalan semakin menanjak atau curam.

  • Transmisi otomatis juga memiliki fitur Kick-Down. Fitur ini sangat bermanfaat saat Anda membutuhkan akselerasi tinggi dalam waktu cepat seperti saat menyalip kendaraan lain. Akselerasi tinggi tersebut dapat diperoleh dengan cara menekan pedal gas sedalam mungkin dengan cepat hingga mencapai kecepatan atau akselerasi yang dibutuhkan. Proses tersebut dimungkinkan dengan mempertahankan gigi rendah pada putaran mesin tinggi.

  • Tidak seperti mobil manual, mobil matic yang mogok akibat kehabisan setrum (aki tekor) tidak dapat dihidupkan dengan cara didorong. Oleh karena itu, Kabel Jumper merupakan perlengkapan yang wajib ada di setiap mobil matic demi semakin menunjang kenyamanan berkendara.

  • Hal lain yang juga penting untuk diketahui adalah untuk memastikan mobil dalam konsi diam atau berhenti sepenuhnya sebelum memindahkan tuas transmisi ke posisi P atau R. Memaksa tuas transmisi untuk pindah ke posisi P atau R dalam kondisi bergerak atau berjalan hanya akan merusak gigi-gigi didalam transmisi dan kerusakan tersebut tentunya harus ditebus dengan biaya perbaikan yang mahal.

  • Perlu diketahui bahwa transmisi otomatis juga membutuhkan perawatan khusus agar tetap dapat berfungsi dengan baik dan nyaman digunakan. Kenalilah Pertanda Transmisi Otomatis Bermasalah dan cegah dengan penanganan yang tepat sebelum hal tersebut terjadi.


Berikut beberapa tips yang berkaitan dengan perlakuan terhadap mobil bertransmisi matik yang diberikan :
 
1. Ikuti jadwal penggantian rutin oli matik, jangan sampai terlambat. Lebih cepat lebih baik.

2. Jangan mencampur atau menambah oli matik dengan oli yang berbeda dengan yang sebelumnya, karena bisa menjadikan oli mengental yang menyebabkan pori-pori di filter oli jadi mampat. Alhasil, lama-lama, tekanan oli menjadi berkurang yang menyebabkan matik jadi rusak.

3. Ketika sedang terjebak di kemacetan, usahakan jangan terlalu sering memindahkan tuas transmisi dari posisi D (Drive) ke N (Netral).

4. Apabila terpaksa harus melewati banjir atau genangan air, setelah melewatinya langsung cek kondisi oli transmisi melalui deepstick. Kalau warna oli berubah menjadi keputihan, bisa dipastikan air sudah masuk ke dalam transmisi. Segera ke bengkel yang bisa menangani transmisi matik.

5. Pada saat sedang memanaskan mobil, taruh tuas transmisi di posisi N (Netral) dan tarik handbrake. Pasalnya, kalau di posisi P, oli tidak bersirkulasi karena pompa oli tidak bekerja