Searching...

Arti PK pada Tanda Pengenal Pesawat Indonesia


Arti PK pada Tanda Pengenal Pesawat Indonesia Setiap negara yang tergabung dalam International Civil Aviation Organitation (ICAO) yang berkedudukan di Montreal, Kanada, harus menyerahkan identitas kebangsaannya berupa satu atau dua huruf, atau nomor dan huruf. Nantinya tanda itu akan diletakkan di kedua sisi badan pesawat dan bagian bawah pesawat sebagai tanda identitas dari pesawat. Dan Tanda Pengenal yang dipilih untuk digunakan pada pesawat Indonesia adalah PK. Aturan Penulisan Tanda Pengenal Pesawat Setiap pesawat udara harus diberi tanda pengenal (Identification Mark). 

Tanda pengenal tersebut terdiri dari tanda kebangsaan (Nationality Mark) dan tanda pendaftaran (Registration Mark). Penulisan dan penempatan nationality dan registration mark ini harus seijin Dirjen Pehubungan Udara dan tidak boleh diubah tanpa ijin, dan harus mengikuti kriteria berikut: 

1. Ditulis dengan huruf Roman capital, tidak ada hiasan (ornament) atau apapun yang dapat mempengaruhi pembacaan. 

2. Diberi warna yang kontras dan jelas dengan warna dasar pesawat. 

3. Dapat dan mudah terlihat. 

4. Dituliskan pada pesawat dengan cat tahan panas, atau dibubuhkan pada benda yang ditempelkan (removable material) bila: Merupakan tanda kebangsaan dan pendaftaran sementara. 

Pesawat akan dikirim ke luar negeri yang mana akan diganti. Untuk keperluan khusus. Arti PK pada Tanda Pengenal Pesawat Indonesia Tanda pengenal pesawat Indonesia biasanya terdiri dari 6 karakter, yaitu PK-ABC. Dimana ABC bisa berganti kode sesuai pesawat dan operator maskapai penerbangan yang bersangkutan. Contoh pada pesawat Batavia Air pada gambar di atas terdapat tulisan PK-YTA di dalam lingkaran berwarna merah. 

Banyak yang menduga kepanjangan dari singkatan PK tersebut adalah "Pesawat Komersial". Namun hal ini tidaklah benar karena pesawat militer Indonesia pun memakai tanda pengenal yang sama dengan yang dipakai oleh pesawat komersial. Selain itu, banyak pula yang mengira PK merupakan singkatan dari "Perdana Kusuma". Banyak yang beralasan karena dahulu bandara Halim Perdana Kusuma menjadi pusat lalu lintas udara Nasional sebelum bandara Soekarno Hatta di Cengkareng dibangun. Namun ternyata hal ini juga tidak benar. Dan ternyata sungguh mengejutkan, PK merupakan singkatan dari "Pay Kolonie", yang merupakan kata dari Bahasa Belanda yang dalam Bahasa Indonesia kira-kira berarti "Penerbangan Negeri Jajahan". 

Kode ini sudah dipakai sejak zaman penjajahan Belanda, sebelum Indonesia merdeka dan tetap dipakai hingga sekarang. Pesawat yang terkenal saat itu adalah pesawat dengan nomor PK-KKH, pesawat ini merupakan hasil karya putra pribumi, meskipun rancangannya merupakan hasil karya orang Belanda. Pesawat ini sempat membuat dunia penerbangan internasional terkagum-kagum. Dipiloti seorang Prancis bernama A. Duval, pesawat ini terbang dari Bandung-China-Belanda kemudian kembali lagi ke China. 

Link artikel ini: http://www.berbagaihal.com/2011/06/arti-pk-pada-tanda-pengenal-pesawat.html  

Sumber referensi: http://cingciripit.wordpress.com/2007/08/16/penerbangan-negeri-jajahan/ http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/peraturan-penerbangan-mainmenu-81/28-casr/307-tanda-identitas-pesawat-terbang

Sumber referensi: http://www.berbagaihal.com/2011/06/arti-pk-pada-tanda-pengenal-pesawat.html