REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meski ratusan tahun beroperasi di Nusantara, keberadaan Freemason (Belanda:Vrijmetselaarij), nyaris tak tertulis dalam buku-buku sejarah. Padahal, banyak literatur yang cukup memadai untuk dijadikan rujukan penulisan sejarah tentang gerakan salah satu kelompok Yahudi di wilayah jajahan yang dulu bernama Hindia Belanda ini.
Di antaranya adalah: Vrijmet selaarij: Geschiedenis, Maats chapelijke Beteekenis en Doel (Freemason: Sejarah, Arti untuk Masyarakat dan Tujuannya) yang ditulis oleh Dr Dirk de Visser Smith pada tahun 1931, Geschiedenis der Vrymet selary in de Oostelijke en Zuidelijke Deelen (Sejarah Freemason di Timur dan Selatan Bumi) yang ditulis oleh J Hagemen JCz pada tahun 1886, Geschiedenis van de Orde der Vrijmetselaren In Nederland Onderhoorige Kolonien en Londen (Sejarah Orde Freemason di Nederland di Bawah Kolonialisme) yang ditulis oleh H Maarschalk pada tahun 1872, dan Gedenkboek van de Vrijmet selaaren In Nederlandsche Oost Indie 1767-1917 (Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917), yang diterbitkan secara resmi pada tahun 1917 oleh tiga loge besar; Loge de Ster in het Oosten (Batavia), Loge La Constante et Fidele (Semarang), dan Loge de Vriendschap (Surabaya).
Di samping literatur yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, pada tahun 1994, sebuah buku berjudul Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764- 1962 (Freemason dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962) ditulis oleh Dr Th Stevens, seorang peneliti yang juga anggota Freemason. Berbeda dengan buku-buku tentang Freemason di Hindia Belanda sebelumnya, buku karangan Dr Th Stevens ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2004.
Buku-buku yang mengungkap tentang sejarah keberadaan jaringan Freemason di Indonesia sejak masa penjajahan tersebut, sampai saat ini masih bisa dijumpai di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bahkan, Indisch Macconiek Tijdschrift (Majalah Freemason Hindia), sebuah majalah resmi milik Freemason Hindia Belanda yang terbit di Semarang pada 1895 sampai awal tahun 1940-an, juga masih tersimpan rapi di perpustakaan nasional.
Selain karya Stevens dan H Maarschalk yang diterbitkan di negeri Belanda, buku-buku lainnya seperti tersebut di atas, diterbitkan di Semarang dan Surabaya, dua wilayah yang pada masa lalu menjadi basis gerakan Freemason di Hindia Belanda, selain Batavia. Keberadaan jaringan Freemason di Indonesia seperti ditulis dalam buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917 adalah 150 tahun atau 199 tahun, dihitung sejak masuknya pertama kali jaringan Freemason di Batavia pada tahun 1762 sampai dibubarkan pemerintah Soekarno pada tahun 1961.
Selama kurun tersebut Freemason telah memberikan pengaruh yang kuat di negeri ini. Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917 misalnya, memuat secara lengkap operasional, para tokoh, dokumentasi foto, dan aktivitas loge-loge yang berada langsung di bawah pengawasan Freemason di Belanda. Buku setebal 700 halaman yang ditulis oleh Tim Komite Sejarah Freemason ini adalah bukti tak terbantahkan tentang keberadaan jaringan mereka di seluruh Nusantara.
Keterlibatan elite-elite pribumi, di antaranya para tokoh Boedi Oetomo dan elite keraton di Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, terekam dalam buku kenang-kenangan ini. Radjiman Wediodiningrat, orang yang pernah menjabat sebagai pimpinan Boedi Oetomo, adalah satu-satunya tokoh pribumi yang artikelnya dimuat dalam buku kenang-kenangan yang menjadi pegangan anggota Freemason di seluruh Hindia Belanda ini.
Radjiman yang masuk sebagai anggota Freemason pada tahun 1913, menulis sebuah artikel berjudul ”Een Broderketen der Volken” (Persaudaraan Rakyat). Radjiman pernah memimpin jalannya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Selain Radjiman, tokoh-tokoh Boedi Oetomo lainnya yang tercatat sebagai anggota Freemason bisa dilihat dalam paper berjudul The Freemason in Boedi Oetomo yang ditulis oleh CG van Wering.
Kedekatan Boedi Oetomo pada masa-masa awal dengan gerakan Freemason bisa dilihat setahun setelah berdirinya organisasi tersebut. Adalah Dirk van Hinloopen Labberton, pada 16 Januari 1909 mengadakan pidato umum (openbare) di Loge de Sterinhet Oosten (Loji Bin - tang Timur) Batavia. Dalam pertemuan di loge tersebut, Labberton memberikan ceramah berjudul, ”Theosofische in Verband met Boedi Oetomo” (Theosofi dalam Kaitannya dengan Boedi Oetomo).
Theosofi adalah bagian dari jaringan Freemason yang bergerak dalam kebatinan. Aktivis Theosofi pada masa lalu, juga adalah aktivis Freemason. Cita-cita Theosofi sejalan dengan Freemason. Apa misi Freemason? Dalam buku Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, karya Dr Th Steven dijelaskan misi organisasi yang memiliki simbol Bintang David ini: ”Setiap insan Mason Bebas mengemban tugas, di mana pun dia berada dan bekerja,untuk memajukan segala sesuatu yang mempersatukan dan menghapus pemisah antar manusia.”
Jadi, misi Freemason adalah “menghapus pemisah antarmanusia!”. Salah satu yang dianggap sebagai pemisah antarmanusia adalah 'agama'. Maka, jangan heran, jika banyak manusia berteriak lantang: ”semua agama adalah sama”. Atau, ”semua agama adalah benar, karena merupakan jalan yang sama-sama sah untuk menuju Tuhan yang satu.”
Paham yang dikembangkan Freemason adalah humanisme sekular. Semboyannya: liberty, egality, fraternity. Sejak awal abad ke-18, Freemasonry telah merambah ke berbagai dunia. Di AS, misalnya, sejak didirikan pada 1733, Freemason segera menyebar luas ke negara itu, sehingga orang-orang seperti George Washington, Thomas Jefferson, John Hancock, Benjamin Franklin menjadi anggotanya.
Prinsip Freemasonry adalah 'Liberty, Equality, and Fraternity'. (Lihat, A New Encyclopedia of Freemasonry, (New York: Wing Books, 1996). Harun Yahya, dalam bukunya, Ksatria-kstaria Templar Cikal Bakal Gerakan Freemasonry (Terj), mengungkap upaya kaum Freemason di Turki Usmani untuk menggusur Islam dengan paham humanisme.
Dalam suratnya kepada seorang petinggi Turki Usmani, Mustafa Rasid Pasya, August Comte menulis, “Sekali Usmaniyah mengganti keimanan mereka terhadap Tuhan dengan humanisme, maka tujuan di atas akan cepat dapat tercapai.” Comte yang dikenal sebagai penggagas alir n positivisme juga mendesak agar Islam diganti dengan positivisme. Jadi, memang erat kaitannya antara pengembangan liberalisasi, sekularisasi, dan misi Freemason. .
Kita dapat simak dalam salah satu anggaran dasar dari Freemason di Indonesia ini:
Di antaranya adalah: Vrijmet selaarij: Geschiedenis, Maats chapelijke Beteekenis en Doel (Freemason: Sejarah, Arti untuk Masyarakat dan Tujuannya) yang ditulis oleh Dr Dirk de Visser Smith pada tahun 1931, Geschiedenis der Vrymet selary in de Oostelijke en Zuidelijke Deelen (Sejarah Freemason di Timur dan Selatan Bumi) yang ditulis oleh J Hagemen JCz pada tahun 1886, Geschiedenis van de Orde der Vrijmetselaren In Nederland Onderhoorige Kolonien en Londen (Sejarah Orde Freemason di Nederland di Bawah Kolonialisme) yang ditulis oleh H Maarschalk pada tahun 1872, dan Gedenkboek van de Vrijmet selaaren In Nederlandsche Oost Indie 1767-1917 (Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917), yang diterbitkan secara resmi pada tahun 1917 oleh tiga loge besar; Loge de Ster in het Oosten (Batavia), Loge La Constante et Fidele (Semarang), dan Loge de Vriendschap (Surabaya).
Di samping literatur yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, pada tahun 1994, sebuah buku berjudul Vrijmetselarij en samenleving in Nederlands-Indie en Indonesie 1764- 1962 (Freemason dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764- 1962) ditulis oleh Dr Th Stevens, seorang peneliti yang juga anggota Freemason. Berbeda dengan buku-buku tentang Freemason di Hindia Belanda sebelumnya, buku karangan Dr Th Stevens ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2004.
Buku-buku yang mengungkap tentang sejarah keberadaan jaringan Freemason di Indonesia sejak masa penjajahan tersebut, sampai saat ini masih bisa dijumpai di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Bahkan, Indisch Macconiek Tijdschrift (Majalah Freemason Hindia), sebuah majalah resmi milik Freemason Hindia Belanda yang terbit di Semarang pada 1895 sampai awal tahun 1940-an, juga masih tersimpan rapi di perpustakaan nasional.
Selain karya Stevens dan H Maarschalk yang diterbitkan di negeri Belanda, buku-buku lainnya seperti tersebut di atas, diterbitkan di Semarang dan Surabaya, dua wilayah yang pada masa lalu menjadi basis gerakan Freemason di Hindia Belanda, selain Batavia. Keberadaan jaringan Freemason di Indonesia seperti ditulis dalam buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917 adalah 150 tahun atau 199 tahun, dihitung sejak masuknya pertama kali jaringan Freemason di Batavia pada tahun 1762 sampai dibubarkan pemerintah Soekarno pada tahun 1961.
Selama kurun tersebut Freemason telah memberikan pengaruh yang kuat di negeri ini. Buku Kenang-kenangan Freemason di Hindia Belanda 1767-1917 misalnya, memuat secara lengkap operasional, para tokoh, dokumentasi foto, dan aktivitas loge-loge yang berada langsung di bawah pengawasan Freemason di Belanda. Buku setebal 700 halaman yang ditulis oleh Tim Komite Sejarah Freemason ini adalah bukti tak terbantahkan tentang keberadaan jaringan mereka di seluruh Nusantara.
Keterlibatan elite-elite pribumi, di antaranya para tokoh Boedi Oetomo dan elite keraton di Kadipaten Pakualaman, Yogyakarta, terekam dalam buku kenang-kenangan ini. Radjiman Wediodiningrat, orang yang pernah menjabat sebagai pimpinan Boedi Oetomo, adalah satu-satunya tokoh pribumi yang artikelnya dimuat dalam buku kenang-kenangan yang menjadi pegangan anggota Freemason di seluruh Hindia Belanda ini.
Radjiman yang masuk sebagai anggota Freemason pada tahun 1913, menulis sebuah artikel berjudul ”Een Broderketen der Volken” (Persaudaraan Rakyat). Radjiman pernah memimpin jalannya sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Selain Radjiman, tokoh-tokoh Boedi Oetomo lainnya yang tercatat sebagai anggota Freemason bisa dilihat dalam paper berjudul The Freemason in Boedi Oetomo yang ditulis oleh CG van Wering.
Kedekatan Boedi Oetomo pada masa-masa awal dengan gerakan Freemason bisa dilihat setahun setelah berdirinya organisasi tersebut. Adalah Dirk van Hinloopen Labberton, pada 16 Januari 1909 mengadakan pidato umum (openbare) di Loge de Sterinhet Oosten (Loji Bin - tang Timur) Batavia. Dalam pertemuan di loge tersebut, Labberton memberikan ceramah berjudul, ”Theosofische in Verband met Boedi Oetomo” (Theosofi dalam Kaitannya dengan Boedi Oetomo).
Theosofi adalah bagian dari jaringan Freemason yang bergerak dalam kebatinan. Aktivis Theosofi pada masa lalu, juga adalah aktivis Freemason. Cita-cita Theosofi sejalan dengan Freemason. Apa misi Freemason? Dalam buku Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, karya Dr Th Steven dijelaskan misi organisasi yang memiliki simbol Bintang David ini: ”Setiap insan Mason Bebas mengemban tugas, di mana pun dia berada dan bekerja,untuk memajukan segala sesuatu yang mempersatukan dan menghapus pemisah antar manusia.”
Jadi, misi Freemason adalah “menghapus pemisah antarmanusia!”. Salah satu yang dianggap sebagai pemisah antarmanusia adalah 'agama'. Maka, jangan heran, jika banyak manusia berteriak lantang: ”semua agama adalah sama”. Atau, ”semua agama adalah benar, karena merupakan jalan yang sama-sama sah untuk menuju Tuhan yang satu.”
Paham yang dikembangkan Freemason adalah humanisme sekular. Semboyannya: liberty, egality, fraternity. Sejak awal abad ke-18, Freemasonry telah merambah ke berbagai dunia. Di AS, misalnya, sejak didirikan pada 1733, Freemason segera menyebar luas ke negara itu, sehingga orang-orang seperti George Washington, Thomas Jefferson, John Hancock, Benjamin Franklin menjadi anggotanya.
Prinsip Freemasonry adalah 'Liberty, Equality, and Fraternity'. (Lihat, A New Encyclopedia of Freemasonry, (New York: Wing Books, 1996). Harun Yahya, dalam bukunya, Ksatria-kstaria Templar Cikal Bakal Gerakan Freemasonry (Terj), mengungkap upaya kaum Freemason di Turki Usmani untuk menggusur Islam dengan paham humanisme.
Dalam suratnya kepada seorang petinggi Turki Usmani, Mustafa Rasid Pasya, August Comte menulis, “Sekali Usmaniyah mengganti keimanan mereka terhadap Tuhan dengan humanisme, maka tujuan di atas akan cepat dapat tercapai.” Comte yang dikenal sebagai penggagas alir n positivisme juga mendesak agar Islam diganti dengan positivisme. Jadi, memang erat kaitannya antara pengembangan liberalisasi, sekularisasi, dan misi Freemason. .
Kita dapat simak dalam salah satu anggaran dasar dari Freemason di Indonesia ini:
“Tarekat Mason Bebas adalah pandangan hidup jiwa yang timbul dari dorongan batin, yang mengungkapkan dirinya dalam upaya berkesinambungan untuk mengembangkan semua sifat roh dan hati nurani, yang dapat mengangkat manusia dan umat manusia ke tingkat susila dan moral yang lebih tinggi. Ia terapkan dalam pelaksanaan seni hidup yang lebih tinggi.” (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 5).Selanjutnya Freemason ini meluaskan sayap-sayapnya di berbagai elemen masyarakat untuk dapat menyebarkan paham-paham terselubung dari agama Yahudi ke berbagai lapisan masyarakat. Freemason ini tak lupa juga menyisipkan ritual-ritual islam di dalam pengajaran dari freemason. Kita dapat saksikan dalam kutipan berikut ini:
“Situasi yang baru sama sekali tercipta ketika muncul anggota-anggota Indonesia (dan Tionghoa) di loge-loge. Pakaian tradisional dari kalangan elit Jawa, penggunaan Al Quran sebagai Kitab Suci pada pertemuan-pertemuan formal di Rumah Pemujaan…memberikan wajah baru kepada kegiatan-kegiatan loge.” (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 28).Loge dan Rumah Pemujaan yang dimaksud pada kutipan diatas bukanlah masjid maupun gereja, merupakan sebuah tempat pertemuan anggota Freemason Indonesia untuk mengadakan pemujaan kepada kepada Yang Maha Terang, yang dalam ritualnya para anggota Mason tersebut membacakan sebuah nyanyian kerohanian. Loge yang pertama kali dibangun di Batavia oleh Albertus van der Parra (1761-1775), yang bernama “La Choisie (Terpilih) atas prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di Batavia sebuah loge baru bernama “La Fidele Sincerite”.Tahun 1767 pada umunya dianggap sebagai awal kehadiran Tarekat Mason Bebas yang terorganisir di Jawa. Selain melakukan pertemuan di loge-loge, mereka juga kerap melakukan pertemuan rahasia di Amanusgracht (Jl. Kopi/Jl. Bandengan Jakarta) dan di kawasan Molenvliet (Jl. Gajah Mada/ Hayam Wuruk). Selain di kedua daerah diatas, seorang pakar Hukum yang namanya diakui dalam ilmu Hukum Indonesia, yaitu Jacob Van Vollenhoeven, ternyata memainkan peranan penting terhadap pendirian Loge Matahari di Padang pada tahun 1858 yang beberapa bulan sebelumnya pada tanggal 11 Desember 1857 berkumpul dirumahnya untuk me,bahas mengenai pendirian Loge tersebut.Loge terakhir yang didirikan terakhir sebelum tahun 1890 di Jawa adalah Loge “Veritas” di Probolinggo Jawa Timur.Tokoh-Tokoh Indonesia Yang Terlibat di dalam Freemason
- Raden Saleh dilantik pada tahun 1836 di loge Den Haag “Endracht Maakt Macht”
- Abdul Rachman, keturunan dari Sultan Pontianak, dilantik tahun 1844 di Loge di Surabaya “De Vriendschap” dan Gedenkboek tahun 1917 terdapat keterangan bahwa dia adalah Mason pertama yang beragama Islam.
- Pangeran Ario Soeryodilogo (1835-1900) menjadi anggota loge Mataram di Yogyakarta
- Pangeran Ario Notokusuma (Paku Alam VI)
- Pangeran Arionotodirojo (1858-1917). Masuk keanggotaan loge Mataram pada tahun 1887 dan memegang berbagai jabatan kepengurusan. Ia ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914. pada tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak beranggotakan elit Jwa. Notodirojo seorang yang disegani dan dianggap sebaga pergerakan rakyat Jawa.
- R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat, yang pada awal abad ke 20 memangku jabatan bupati Semarang dan Salatiga. Bukunya yang terkenal adalah Wat ik als Javaan voor geest en gemoed in de Vrijmetselarij heb gevonden.
- Raden Adipati Tirto Koesoemo Bupati Karanganyar. Anggota Loge Mataram sejak tahun 1895. ketua pertama Boedi Oetomo. Pada kongres ke dua Boedi oetomo, yang diadakan di gedung Loge Mataram, ia mengusulkan pemakaian Bahasa Melayu, mendahului Sumpah Pemuda.
- A.H. van Ophusyen S.H. (1883-1956). Notaries dan anggota Dewan kota Batavia. Salah seorang pendiri dari indo Europees Verbond-Ikatan Indo Eropa. Wakil Suhu Agung untuk Indonesia.
- Raden Mas Toemenggoen Ario Koesoemo Yoedha, 1882-1955, putra dari Pakoe Alam V. menjadi anggota loge Mataram pada tahun 1909 dan berkali-kali memegang jabatan kepengurusan. Pada tahun 1930 menjadi Anggota Pengurus Pusat.
- Dr. Radjiman Wediodipoera (Wediodiningrat), 1879-1952. antara tahun 1906 dan 1936 dokter pada keratin Solo. Sarjana dan penulis mengenai falsafah budaya. Pejabat ketua Boedi Oetomo 1914-1915. pada tahun 1945 memaainkan peranan penting sebagai ketua dari Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bersama Soekarno dan Hatta pergi mnemui Marsekal Terauchi dalam pembicaraan kemerdekaan Indonesia.Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Bogor, 1908. dalam tahun 1952 menjadi anggota dari loge Indonesia Purwo Daksia. Ia menjabat sebaia Kepala kepolisian RI . Soekanto menjadi Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason. Ia juga menjabat sebagai ketua dari Yayasan Raden Saleh yang merupakan penerusan dari Carpentier Alting Stiching.
- R.A.S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, menjadi Ketua Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia pada 7 April 1955 (Hari berdirinya Tarekat Mason Indonesia).
- R.A. Pandji Tjokronegoro, terdaftar sebagai anggota pada tahun 1908, hal ini dikuatkan dengan bukti dia merayakan Yubelium Mason Bebas pada 50 tahunnya Mason Bebas.
- Herman Willem Daendels, dilantik di Loge Kampen “Le Profond Silence”.
- Thomas Stamford Raffles, pada tanggal 26 Juni 1813 diterima di dalam Tarekat oleh Engelhard, sedangkan diplomasinya ditandatangani oleh mason-mason bebas yang terkenal dan penguasa-penguasa colonial.
- Johannes Van Den Bosch, dilantik di Loge De Vriendschap pada tahun 1830.
- Loge La Choisie di Batavia (1764-1766)
- Loge La Fidele Sincerite (1767)
- Loge La Virtuese (1769)
- Loge La Constante et Fidele (1801) di Semarang
- Loge De Vriendschap (1809) di Surabaya
- Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)
- Loge Matahari di Padang (1858)
- Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)
- Loge L Union Frederic Royal di Surakarta (1872)
- Loge Prins Frederik di Kota Raja Aceh pada tahun 1880
- Loge Veritas di Probolinggo
- Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)
- Loge Excelsior di Bogor (1891)
- Loge Tidar di Magelang (1891)
- Loge St. Jan di Bandung (1896)
- Loge Fraternitas di Salatiga (1896)
- Loge Humanitas di Tegal (1898)
- Loge Malang (1901)
- Loge Blitar (1906)
- Loge Kediri (1918)
- Loge Het Zuinderkruis (Rasi Pari) di Batavia (1918)
- Loge De Broerderketen (Segitiga) di Jember (1926)
“Kaum Mason Bebas tidak hanya mendirikan sekolah-sekolah untuk kaum Indo yang miskin, tetapi juga memberi kesempatan kepada kaum muda Jawa yang berbakat untuk mengembangkan diri lebih lanjut melalui pendidikan di Eropa”. (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. 47).Adapun tahun-tahun pendirian sekolah-sekolah Mason tersebut adalah sebagai berikut: 1875 di Semarang 1879 di Batavia 1885 di Yogyakarta, dua sekolah 1887 di Surakarta dan Magelang 1888 di Buitenzorg (Bogor) 1889 di Padang dan Probolinggo 1892 di Semarang, sekolah kedua 1897 di tegal 1898 di Bandung dan Manado 1899 di Aceh 1900 di Malang 1903 di Malang, sekolah kedua 1905 di Bandung, sekolah kedua 1907 di Blitar 1908 di Surabaya 1900 di Padang, Magelang (sekolah kedua) dan Medan, Makssar, Kediri 1926 di Malang, sekolah ketigaSelain mendirikan sekolah-sekolah, para anggota Tarekat Mason Bebas di Indonesia ini juga mendirikan berbagai perpustakaan di berbagai daerah. Di semarang pada tahun 1875 di buka peprustakaan yang disebut “De Verlichting” dan pada tahun 1917 ditempatkan di Peprustakaan Pusat dan Ruang Baca Umum. Jenis perpustakaan itu dengan berjalannya waktu, muncul hampir bersamaan dengan di semua tempat yang ada loge.
Pada tahun 1877 didirikan sebuah perpustakaan di Padang dan kemudian:1878 di Yogya 1879 di Surabaya 1882 di Salatiga 1889 di Probolinggo 1890 di Buitenzorg (Bogor) 1891 di Bandung 1892 di Menado 1895 di Manado 1897 di Tegal 1899 di Medan 1902 di Ambon 1902 di Malang 1908 di Magelang 1907 di BlitarEksisnya Yahudi di Indonesia Pasca Kemerdekaan Jika Yahudi pra kemerdekaan yang tergabung di dalam Freemason itu hengkang setelah keputusan Presiden tentang organisasi terlarang Freemason, ternyata di kemudian hari Freemason ini kembali eksis setelah sembunyi-sembunyi. Modus operandi mereka mengaku sebagai keturunan Arab, umat awam pasti akan terkecoh karena Yahudi dan Arab dalam segi fisik tak jauh berbeda. Bukti eksisnya Yahudi ini dapat kita telusuri. Contoh paling mudah tentang eksisnya Yahudi serta Sinagognya, dapat kita lihat pada daerah Surabaya, tepatnya Jalan Kayon no. 4 Surabaya (dekatnya Delta Plaza Surabaya). Jika amati seksama bangunan di Kayon ini, maka kita dapat teliti bahawa gambar Bintang David itu sangat jelas terpampang pada bagian pagar dari sinagoga tersebut.Bangunan yang sekilas tampak “sepuh” ini menurut keterangan warga pada hari Sabtu Agung, selalu dinyanyikan lantunan lagu rohani berbahasa Ibrani. Selain itu eksisnya sebuah Sinagoga di daerah Kembang Jepun (jika malam pusat kuliner :"Kiyaki”) pada nomor 4-6 , kita akan dapati sebuah Sinagoga terbuka yang sangat jelas. Dulu Sinagoga ini dipakai oleh Rita Aaron (peragawati dan model Surabaya) yang Yahudi untuk beribadat menyembah Yahweh (sebutan Tuhan oleh orang Yahudi
APAKAH KITA PERNAH DIAJARI SEJARAH HUBUNGAN INDONESIA DAN FREEMASON (orang banyak bilang organisasi atau kelompok ini yang bertanggung jawab akan banyak hal di dunia)
Mari kita lihat dengan seksama gambar yang ada Gan. Kalo gambar-gambar di bawah ini repost, saya jujur malah pengennya gitu gan. Karena dengan repost itu mungkin bisa sedikit tejrawab kok sejarah dan kehidupan sekarang masih begini.
Sumber foto-foto ini kebanyakan dari TROPEN MUSEUM ada beberapa juga yang dari archive document FREEMASON NL.
Jika buat agan tidak aneh ya wajar, tapi jika aneh ya wajar juga. Karena untuk saya pribadi intisarinya "Saya ada sedikit keyakinan prbadi, selain memang dari beberapa orang Belanda, Portugis, KNIL, VOC itu menjajah. Mereka juga sebenarnya memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi beberapa orang Indonesia"
Bukannya apa Gan, pelajaran sejarah saya dulu buruk, karena yang diceritakan Kakek,Nenek dan teman beliau tidak match dengan buku pelajaran.
Potret sekelompok anggota Eropa dan Indonesia Freemasonry di belakang meja tertutup
Potret Susuhunan Paku Buwono X Solo dengan istrinya di rumah tinggal di Semarang
Potret Jawa Soesoehoenan Pakoe Boewono IX Soerakarta Jawa Tengah
Potret Cokorda dari Oeboed
Bupati Mandale Sulawesi Selatan
Studio potret dua gadis dan Ida Wajan Poenia Tjakranegara
Studio Potret Susuhunan Paku Buwono IX Solo dengan istri
Studio potret Anak agung Anglurah Ketut karangasem
Studio Portrait of Solo Pangeran Ario Mataram
Kami Tenri Olle 1870 sekitar ratu Tanette Sulawesi Selatan
Susuhunan Surakarta Paku Buwono X istri
Sultan van Siak
Portrait of Indonesia dokter Dewan Goeteng Zaroeno
Potret Pangeran Aria Soeria Atmadja Bupati Sumedang
Josephus 'Potret Don da Silva dan istrinya Raja Sikka
Sebuah potret Mangkoenegoro IV dari Surakarta di Jawa Tengah dengan istrinya
Potret Susuhunan Paku Buwono IX Solo
Potret Susuhunan Paku Buwono X dari Solo bersama istri dan putrinya di Surakarta
Potret Susuhunan Paku Buwono X dari Solo bersama istri dan anak untuk mengunjungi Asisten Residen Tasikmalaja JB Pangeran
Portret Sajjid Oethman
Potret orang besar dari Hindia Belanda
Potret Aceh Thenu Pendeta Ishak
Potret seorang bupati Jawa dan aksesoris freemason
Seorang kepala desa di Sumatera pose dengan pengiringnya dan kunjungi di tangga sebuah rumah panggung
Seorang pejabat senior berjalan bergandengan tangan dengan Susuhunan Solo setelah tiba dengan mobil di Kraton
Tentara dan petugas di antara penonton di sebuah acara
Potret kelompok pada kesempatan perayaan ulang tahun pernikahan dua puluh lima pasangan Cina dan presentasi dari penghargaan Kepausan Pro Ecclesia et Pontifice, Borneo
Potret kelompok dengan diploma di dinding Pasar Gambir Batavia
Perusahaan selama sumpah militer dan pemberian Perunggu Persilangan Makassar
Pekerja pos Jawa berpose di samping kantong pos udara dari Belanda Kantor Pos pada November 21, 1924 tiba dengan penerbangan komersial pertama Batavia Belanda
Di Timor yang postholder (resmi lokal) dari mr Pariti. J. Rosette dan kelompok pemberontak yang dikendalikan Roti Chiefs bertemu untuk bernegosiasi
Potret Susuhunan Paku Buwono X Solo dengan istrinya di rumah hunian di Semarang
Award of Merit di bintang emas pemimpin terkenal (mantrie) dari Country's Garden
Veteran tentara dan perawat selama parade militer Makassar
Empat veteran Pertambangan Masyarakat Redjang Lebong Lebong Donok untuk menaikkan kaca setelah menerima sebuah dekorasi
Potret salah satu orang besar
Potret sekelompok wanita Eropa dan anak-anak dengan pemerintah daerah di Indonesia di lapangan tenis
Potret band di Banda di Maluku
Anak yatim piatu di Loji Saint Jan di Bandung (jaman pak Karno disebut Loji setan)
Loji Freemason Le Droit Humain, Buitenzorg(Bandung)
Loji Excelsior,Buitenzorg
Potret kelompok penduduk dengan L. f. Dingemans dan Hamengkoe Buwono VIII Sultan Yogyakarta selama kunjungan ke resepsi peringatan perusahaan Van Gorkom dan Co. Masonic Lodge di Mataram
Aley's rumah di Batavia Cramerus (Partenon)
Potret kelompok petani tembakau (agan liat dimana letak Rabi?)
Potret kepala desa di Aceh Perlak di sebuah jalan
Arch Triumphal di Surakarta (Solo) di Jawa Tengah
Eropa Sekolah Pare Amsterdam Asosiasi Perdagangan Jawa Timur(tidak hanya bangsawan)
Prosesi pada Nicodemussen dengan usungan jenazah di Flores
Tombak operator di Gerbang Amsterdam di Batavia(Patung)
Kelompok potret bupati dan asisten dan wanita dengan perhiasan kaya Ambon Maluku.
Pengawal Sultan Yogyakarta dengan senjata mereka
Mrs Peter Maat duduk di kantornya di rumah pada administrator perusahaan gula Kalibagor (atas pintu)
Dewan mulia pria yang duduk dioperasikan
Teater permainan di udara terbuka selama tur aktor India Louis de Vries
Teater permainan di Batavia Zoo Plant 'd
Sultan Hamenku Buwono VIII
PEMBANDING UNIVERSAL
PEMBANDING BADGES NEGARA LAIN (MODERN)
PEMBANDING THEOSOFI
Pertanyaan
1.apakah pelajaran sejarah Indonesia itu benar??
2.kenapa banyak foto ini tapi jarang yang bisa kita lihat, yang ada kebanyakan lukisan dari tokoh dibawah??
3.cerita sejarah penjajahan kenapa hanya selalu menyalahkan Belanda dll(Penjajah)?
APAKAH KITA PERNAH DIAJARI SEJARAH HUBUNGAN INDONESIA DAN FREEMASON (orang banyak bilang organisasi atau kelompok ini yang bertanggung jawab akan banyak hal di dunia)
Mari kita lihat dengan seksama gambar yang ada Gan. Kalo gambar-gambar di bawah ini repost, saya jujur malah pengennya gitu gan. Karena dengan repost itu mungkin bisa sedikit tejrawab kok sejarah dan kehidupan sekarang masih begini.
Sumber foto-foto ini kebanyakan dari TROPEN MUSEUM ada beberapa juga yang dari archive document FREEMASON NL.
Jika buat agan tidak aneh ya wajar, tapi jika aneh ya wajar juga. Karena untuk saya pribadi intisarinya "Saya ada sedikit keyakinan prbadi, selain memang dari beberapa orang Belanda, Portugis, KNIL, VOC itu menjajah. Mereka juga sebenarnya memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi beberapa orang Indonesia"
Bukannya apa Gan, pelajaran sejarah saya dulu buruk, karena yang diceritakan Kakek,Nenek dan teman beliau tidak match dengan buku pelajaran.
Potret sekelompok anggota Eropa dan Indonesia Freemasonry di belakang meja tertutup
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Susuhunan Paku Buwono X Solo dengan istrinya di rumah tinggal di Semarang
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Jawa Soesoehoenan Pakoe Boewono IX Soerakarta Jawa Tengah
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Cokorda dari Oeboed
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Bupati Mandale Sulawesi Selatan
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Studio potret dua gadis dan Ida Wajan Poenia Tjakranegara
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Studio Potret Susuhunan Paku Buwono IX Solo dengan istri
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Studio potret Anak agung Anglurah Ketut karangasem
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Studio Portrait of Solo Pangeran Ario Mataram
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Kami Tenri Olle 1870 sekitar ratu Tanette Sulawesi Selatan
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Susuhunan Surakarta Paku Buwono X istri
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Sultan van Siak
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Portrait of Indonesia dokter Dewan Goeteng Zaroeno
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Pangeran Aria Soeria Atmadja Bupati Sumedang
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Josephus 'Potret Don da Silva dan istrinya Raja Sikka
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Sebuah potret Mangkoenegoro IV dari Surakarta di Jawa Tengah dengan istrinya
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Susuhunan Paku Buwono IX Solo
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Susuhunan Paku Buwono X dari Solo bersama istri dan putrinya di Surakarta
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Susuhunan Paku Buwono X dari Solo bersama istri dan anak untuk mengunjungi Asisten Residen Tasikmalaja JB Pangeran
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Portret Sajjid Oethman
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret orang besar dari Hindia Belanda
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Aceh Thenu Pendeta Ishak
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret seorang bupati Jawa dan aksesoris freemason
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Seorang kepala desa di Sumatera pose dengan pengiringnya dan kunjungi di tangga sebuah rumah panggung
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Seorang pejabat senior berjalan bergandengan tangan dengan Susuhunan Solo setelah tiba dengan mobil di Kraton
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Tentara dan petugas di antara penonton di sebuah acara
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret kelompok pada kesempatan perayaan ulang tahun pernikahan dua puluh lima pasangan Cina dan presentasi dari penghargaan Kepausan Pro Ecclesia et Pontifice, Borneo
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret kelompok dengan diploma di dinding Pasar Gambir Batavia
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Perusahaan selama sumpah militer dan pemberian Perunggu Persilangan Makassar
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Pekerja pos Jawa berpose di samping kantong pos udara dari Belanda Kantor Pos pada November 21, 1924 tiba dengan penerbangan komersial pertama Batavia Belanda
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Di Timor yang postholder (resmi lokal) dari mr Pariti. J. Rosette dan kelompok pemberontak yang dikendalikan Roti Chiefs bertemu untuk bernegosiasi
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret Susuhunan Paku Buwono X Solo dengan istrinya di rumah hunian di Semarang
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Award of Merit di bintang emas pemimpin terkenal (mantrie) dari Country's Garden
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Veteran tentara dan perawat selama parade militer Makassar
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Empat veteran Pertambangan Masyarakat Redjang Lebong Lebong Donok untuk menaikkan kaca setelah menerima sebuah dekorasi
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret salah satu orang besar
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret sekelompok wanita Eropa dan anak-anak dengan pemerintah daerah di Indonesia di lapangan tenis
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret band di Banda di Maluku
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Anak yatim piatu di Loji Saint Jan di Bandung (jaman pak Karno disebut Loji setan)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Loji Freemason Le Droit Humain, Buitenzorg(Bandung)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Loji Excelsior,Buitenzorg
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret kelompok penduduk dengan L. f. Dingemans dan Hamengkoe Buwono VIII Sultan Yogyakarta selama kunjungan ke resepsi peringatan perusahaan Van Gorkom dan Co. Masonic Lodge di Mataram
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Aley's rumah di Batavia Cramerus (Partenon)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret kelompok petani tembakau (agan liat dimana letak Rabi?)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Potret kepala desa di Aceh Perlak di sebuah jalan
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Arch Triumphal di Surakarta (Solo) di Jawa Tengah
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Eropa Sekolah Pare Amsterdam Asosiasi Perdagangan Jawa Timur(tidak hanya bangsawan)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Prosesi pada Nicodemussen dengan usungan jenazah di Flores
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Tombak operator di Gerbang Amsterdam di Batavia(Patung)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Kelompok potret bupati dan asisten dan wanita dengan perhiasan kaya Ambon Maluku.
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Pengawal Sultan Yogyakarta dengan senjata mereka
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Mrs Peter Maat duduk di kantornya di rumah pada administrator perusahaan gula Kalibagor (atas pintu)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Dewan mulia pria yang duduk dioperasikan
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Teater permainan di udara terbuka selama tur aktor India Louis de Vries
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Teater permainan di Batavia Zoo Plant 'd
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Sultan Hamenku Buwono VIII
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
PEMBANDING UNIVERSAL
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
PEMBANDING BADGES NEGARA LAIN (MODERN)
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
PEMBANDING THEOSOFI
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
Pertanyaan
1.apakah pelajaran sejarah Indonesia itu benar??
2.kenapa banyak foto ini tapi jarang yang bisa kita lihat, yang ada kebanyakan lukisan dari tokoh dibawah??
3.cerita sejarah penjajahan kenapa hanya selalu menyalahkan Belanda dll(Penjajah)?
dibawah ini Link dari yang pernah mengulas Freemason dan Indonesia.
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/10/07/16/125000-gerakan-freemason-dalam-lintasan-sejarah-indonesia
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
http://id.wikipedia.org/wiki/Freemasonry
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
http://konspirasi.com/peristiwa/freemason-dan-yahudi-di-indonesia-jejak-langkah/
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
http://www.sabdaspace.org/tarekat_mason_bebas_dan_boedi_oetomo_freemasonry_i ndonesia
Spoiler for silahkan Agan/Sista:
http://rykers.blogspot.com/
Potret kelompok siswa dari kelas keempat KWS Sekolah Sunnyside 1919-1920
Freemasonry Medan (loge disebut Deli). ada satu yang sangat jelas.
-Menorah Yahudi di Manado salah satu lambang suci peribadatan Yahudi, mungkin ini yang terbesar di dunia 62 feet(kaki)
Quote:
lambang freemason itu diambil dari bintang daud, gan. makam nabi daud juga ditutup dengan kain yang ada lambang bintang daud-nya
Bintang Daud bahasa ibrani-nya Magen David. Sebenernya asal usul hubungan antara lambang ini dan lambang Yudhaisme masih belum diketahui, gan.
orang2 di gambar itu emang punya lambang yang sama dengan lambang freemason di emblem mereka. tapi mungkin aja itu hanya sebagian dari hasil akulturasi budaya, yang leluhur kita sama sekali g tau artinya apa.
.
Bintang Daud bahasa ibrani-nya Magen David. Sebenernya asal usul hubungan antara lambang ini dan lambang Yudhaisme masih belum diketahui, gan.
orang2 di gambar itu emang punya lambang yang sama dengan lambang freemason di emblem mereka. tapi mungkin aja itu hanya sebagian dari hasil akulturasi budaya, yang leluhur kita sama sekali g tau artinya apa.
.
Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan palling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun. Freemasonry pada zaman modern dimulai dengan berdirinya Grand Lodge di London, Inggris pada tahun 1717. Sebagian peneliti Barat berkeyakinan bahwa Freemasonry sebenarnya sudah didirikan di Skotlandia pada abad ke-14, saat Ksatria Templar ditumpas oleh Raja Perancis Philipe le Bel dan Paus Klemens V.
Di Skotlandia, Templar ini menyusup ke dalam Serikat Tukang Batu (Mason) dan menguasai gilda-gilda serikat pekerjanya (Loji). Mereka kemudian memproklamirkan diri sebagai Freemasonry, sebuah istilah yang sebenarnya nama lain dari perkumpulan Kabbalah Yahudi-Talmud.[rujukan?]
Dari Eropa, Freemasonry yang terbagi dalam dua kelompok besar (Ritus Skotlandia dan Ritus York) menyebar ke seluruh dunia termasuk ke Hindia Belanda.[rujukan?]
Maskapai perdagangan Hindia Belanda, VOC, merupakan maskapai perdagangan terbesar dunia kala itu dan dimiliki oleh Freemasonry. Nona Helena Blavatsky dan Kolonel Henry Steel Olcott tercatat sebagai orang-orang yang membawa gerakan mistik ini ke Nusantara.[rujukan?]
Organisasi ini mengklaim di seluruh dunia mereka memiliki anggota sebanyak 5 juta jiwa. Beberapa gereja Eropa melarang umatnya menjadi anggota gerakan ini