Searching...

Moeslim Nationaal Onderwijs

Oleh: Dala Mukti


“…………..Anak-anakku semuanya, kalau kamu sudah dapat pendidikan Islam dan kalau kamu sudah sama dewasa, ditakdirkan Allah SWT yang maha luhur, kamu dijadikan orang tani, tentu kamu bisa mengerjakan pertanian secara Islam; kalau kamu ditakdirkan menjadi saudagar, jadilah saudagar secara Islam; kalau kamu ditakdirkan menjadi prajurit, jadilah prajurit menurut Islam; dan kalau kamu ditakdirkan menjadi senopati, jadilah senopati secara perintah Islam. Hingga dunia diatur sesuai dengan azas-azas Islam…………………………..” Amanat Alm HOS Tjokroaminoto kepada murid murid sekolah Jogjakarta, 24 Agustus 1925
Dewasa ini Pendidikan Nasional telah menuai prestasi yang belum pernah dicapai oleh era sebelumnya, barangkali…….. Sekolah sekolah bertaraf internasional bermunculan di mana-mana, baik itu negeri maupun swasta. Walaupun banyak yang berkeluh kesah bahwa ini merupakan suatu program pengkastaan pendidikan, menjadikan pendidikan sebagai suatu komoditas, tak urung sekolah sekolah ini telah melahirkan lulusan yang memiliki kelebihan dari lulusan pada umumnya. Walaupun lulusan tersebut hanya segelintir saja dari seluruh prosentase lulusan di Indonesia, umumnya hanya kelompok yang yang memiliki kelebihan dari segi finansial karena seperti kita ketahui biaya untuk dapat memperoleh pendidikan di sekolah tersebut sangatlah besar. Namun demikian, satu dua masih ada sekolah yang memberikan penekanan pada prestasi murid, bukan pada kemampuan membayar uang sekolah, seperti misalnya Sekolah Bani Hasyim di Malang. Pula pencapaian prestasi murid-murid kita dalam Olympiade Internasional patut kita acungi jempol. Namun……. Satu hal yang membuat gamang penulis adalah prestasi prestasi tersebut lebih kepada hal-hal yang bersifat kognitif.
Balai Pendidikan dan Pengajaran Tjokroaminoto Pada sekitar tahun 1930an banyak berdiri Balai Pendidikan dan Pengajaran Tjokroaminoto. Sekolah ini didirikan oleh afdeling afdeling (cabang) Partai Syarikat Islam Indonesia. Tidak saja mengajarkan kepandaian akal namun juga mendidik dan menanamkan keutamaan budi pekerti, kemerdekaan dan kesholehan serta lain-lainnya. Kurikulum BPP Tjokroaminoto, berangkat dari satu tulisan yang berjudul “Moeslim Nationaal Onderwijs” karangan Jang Oetama HOS Tjokroaminoto (ket pen.- Majelis Tahkim (Kongres Nasional) PSII ke 21 pada tahun 1935, memutuskan memberikan gelar “Jang Oetama” pada HOS Tjokroaminoto – untuk selanjutnya saya tulis marhum jang oetama)
Marhum jang oetama mengatakan : “Dimana asas-asas Islam itu adalah asas asas yang menuju Democratie dan Socialisme (Socialisme sejati menurut Islam), dan asas asas itu juga menuju maksud akan mencapai cita-cita kemerdekaan Ummat dan Kemerdekaan Negeri Tumpah Darah, maka kalau kita kaum Muslimin mendirikan sekolah-sekolah kita sendiri, tak boleh tidak pengajaran yang diberikan didalamnya haruslah pengajaran yang mengandung pendidikan akan menjadikan Muslim yang sejati dan bersifat nasional dalam arti kata : Menuju maksud akan mencapai cita cita kemerdekaan Ummat.”
Moeslim Nationaal Onderwijs Pada tahun 1925, marhum jang oetama menulis suatu buku yang berjudul Moeslim Nationaal Onderwijs. Buku ini menerangkan bahwa Pendidikan dan Pengajaran bagi kaum muslimin di Indonesia, selain mengajarkan kepandaian aqal, harus pula menanamkan asas asas Islam, antara lain:
1. Menanamkan benih kemerdekaan dan benih demokrasi. Yang telah menjadi tanda kebesaran dan tanda perbedaan Ummat Islam besar pada zaman dahulu.
Dalam majalah “Sendjata Pemoeda” , sebuah majalah intern barisan pemuda PSII, SIAP (Syarikat Islam Afdeling Padvinderijs/ Angkatan Pandu) dan Pemuda Muslimin Indonesia, marhoem jang oetama mengatakan, “Tidak bisa manusia menjadi utama yang sesungguh-sungguhnya, tidak bisa manusia menjadi besar dan mulia dalam arti kata yang sebenarnya, tidak bisa ia menjadi berani dengan keberanian yang suci dan utama, kalau ada banyak barang yang ditakuti dan disembahnya. Keutamaan, kebesaran, kemuliaan dan keberanian yang sedemikian itu, hanyalah bias tercapai karena “TAUHID” saja, tegasnya menetapkan lahir bathin : tidak ada sesembahan selain Allah sahaja………”
Sekitar awal tahun 1970an, penulis sempat bertemu dengan putera marhum jang oetama, yakni H. Anwar Tjokroaminoto. Dari beliau penulis mendapat ceritera bahwa, ketika beliau mendapatkan ijasah sekolah, beliau dengan bangga mempertunjukkan ijasahnya pada ayahandanya, marhum jang oetama HOS Tjokroaminoto. Sejenak marhum jang oetama memperhatikan ijasah tersebut kemudian berkata : “Kalau kamu mau memburuh, maka sebaik baik majikan adalah Allah ta’ala”. Selepas habis mengucapkan kalimat tersebut, marhum jang oetama lantas merobek robek ijasah yang masih hangat, baru didapatkan puteranya H. Anwar Tjokroaminoto.
Berbagai perasaan berkecamuk dan bergumul dalam diri Anwar muda, kaget, cemas, sedih, marah, kecewa bahkan takut !. Ingin menangis namun air mata tidak keluar, ingin marah namun bakti pada orang tua mencegahnya. Kemudian marhum jang utama menugaskan Anwar untuk membangun Partai Syarikat Islam Indonesia di Sumatera. Anwar di tempatkan di Manggala, suatu daerah terpencil di Lampung, saat itu masih berupa hutan, membangun pemukiman dan mendirikan afdeling (cabang) Partai (syarat pendirian afdeling minimal sepuluh orang anggota bai’at/ anggota yang sudah paham nilai-nilai perjuangan partai). Begitu pula kejadiannya dengan putera marhum jang oetama lainnya yakni H.Harsono Tjokroaminoto, beliau kemudian ditugaskan di Bolaang Mangandauw Sulawesi Utara.
2. Menanamkan benih keberanian yang luhur, benih keichlasan hati, kesetiaan dan kecintaan kepada yang benar (haq), yang telah menjadi tiap tiap orang dan tabiat masyarakat Islam pada zaman dahulu;
3. Menanamkan benih peri kebathinan yang halus, keutamaan budi pekerti dan kebaikan perangai, yang dulu telah menyebabkan orang Arab penduduk laut pasir itu menjadi bangsa tuan yang halus adat lembaganya dan menjadi penanam dan penyebar keadaban dan kesopanan;
W. Wondoamiseno menceritakan bahwa marhum jang oetama memberi wejangan kepada sekalian kader-kadernya termasuk W Wondoamiseno sebagai berikut: “Kalau kamu mau menjadi pemimpin rakyat yang sungguh-sungguh, lebih dahulu kamu harus cinta betul betul kepada rakyat, , korbankanlah jiwa raga dan tenagamu untuk membela kepentingan rakyat seperti membela dirimu sendiri, sebab kamu adalah satu bagian daripadanya. Dan cintailah kepada kebenaran dalam segala usahamu, tentu Allah akan menolong kamu. Jangan sombong dan jangan bercidera janji. Jangan membeda-bedakan bulu, barangsiapa datang kepadamu terimalah dengan baik dan hormat, meski fakir dan miskin sekalipun. Kalau kebetulan kamu tidur, bangunlah dengan hati yang ikhlas, jangan menyesal sekalipun yang datang tidak membawa rejeki bagimu. Percayalah Allah sifat murah dan kasih sayang pada hambanya. Tetapi…….. kalau kamu berhadapan dengan lawan , baik siapa dan dari bangsa apapun juga, harus kamu tunjukkan sikap sebagai satria yang gagah berani, janganlah sekali-kali suka merendahkan diri. Seorang pemimpin harus mempunyai rasa perasaan bahwa dirinya lebih tinggi dan lebih berharga derajatnya dalam pandangan rakyat dan juga dalam pandangan Allah. Percayalah ………….. Allah tidak akan sia siakan segala usahamu sebagai pemimpin rakyat, asal hatimu jujur dan ikhlas. Insya Allah pengaruh akan datang dengan sendirinya. Ilmu boleh kamu cari, tapi kepercayaan adalah tergantung atas kejujuran dan keichlasan hatimu sendiri. Kalau kamu berjanji tepatilah, jangan bercidera !”.
4. Menanam benih kehidupan yang shaleh sebagai yang dulu telah menjadi sebab mashur nama Ummat Islam; Lebih lanjut lihat karya marhum jang oetama berjudul “Reglement Umum bagi Ummat Islam”
5. Menanamkan rasa kecintaan terhadap tanah tumpah darah dengan jalan mempelajari cultur dan adat istiadat bangsa sendiri.
Banyak orang yang tidak tahu dan tidak mengira bahwa marhum jang oetama adalah juga seorang seniman. Beliau adalah seorang yang ahli dalam seni karawitan. Pandai menabuh gamelan dan memainkan kendang. Bahkan tari jawa yang sangat tinggi nilai seninyapun dikuasainya. (tari jawa merupakan syarat kelulusan bagi murid-murid OSVIA dari kalangan priyayi) Beliau sering ikut dalam pertunjukan wayang orang, memerankan tokoh idolanya yakni Hanoman. Dalam lakon Ramayana kerap dipertunjukkan perkelahian antara Hanoman dan Raja Dasamuka. Raja Dasamuka (sepuluh muka) dalam ibaratnya adalah sang Kapitalisme angkara murka. Siapapun lawan yang dihadapinya pasti akan dilibas habis; semua manusia dijajah olehnya. Namun ketika berhadapan dengan Hanoman, dapatlah dipatahkan kekuatannya sehingga rebahlah sang Raja Dasamuka bahkan hingga menemui ajalnya.
Seperti keinginan beliau yang diungkapkan dalam buku tafsir program azas dan program tandhim yaitu rebahnya internasional kapitalisme dan internasional imperialisme Selain kepada seni tari dan seni gamelan, tiada kurang pula minat dan perhatian beliau akan seni suara. Tembang jawa, atau yang dikenal dengan Mocopat sangat disukainya. Bahkan di usia tuanya setelah beliau menjadi pemimpin ummat yang besar, beliau masih suka menembangkan mocopat dikala senggang. Tembang jawa, biasanya mengandung kiasan, petuah ataupun sindiran. Indah susunan katanya, berirama lemah gemulai, tetapi mengandung isi yang dalam, tak jarang merupakan sindiran yang tajam. Benar-benar merupakan suatu karya sastra yang tinggi nilai seninya.
Perhatikan pula cara berpakaian beliau. Pada masa itu cara berpakaian memeperlihatkan setiap kelas dalam masyarakat. Sarung adalah pakaian kaum santri yang termasuk dalam kelas inlander, beskap dan kain panjang adalah pakaian untuk kaum priyayi, sedangkan dasi dan jas adalah pakaian untuk bangsa eropa. Marhum jang oetama lebih sering mengenakan beskap yang dipadu dengan kain sarung dimana untuk tutup kepalanya beliau mengenakan peci (beliau tidak pernah lepas dari tutup kepala-pen). Lain waktu dikala harus hadir dalam pertemuan dengan kalangan penguasa (seperti dalam volksraad) beliau mengenakan dasi namun tutup kepalanya blangkon. Alm Moh Roem menyebut cara berpakaian beliau sebagai revolusioner. Demikianlah cara berpakaian beliaupun mempertunjukkan kecintaan beliau pada rakyat dan negera tumpah darah Indonesia. Penutup
Pendidikan sebagai suatu anasir dari sebuah kebudayaan, bahkan sebagai salah satu pilar dari peradaban, sangat diperhatikan oleh marhum jang oetama. Kita dapat melihat dalam tulisan tulisan beliau seperti “Culture dan Adat Islam” dan juga dalam karya masterpiece beliau “Tafsir Program Azas dan Program Tandhim” Sejatinya masih panjang ulasan tentang “Moeslim Nationaal Onderwijs” Namun terus terang penulis sudah mengantuk.
Namun ingin penulis sampaikan wejangan beliau yang ditulis dalam buku “Islam dan Socialisme” sebagai berikut: “………………kalau ada orang Islam mendirikan sekolahan (madrasah) tinggi, pertengahan atau rendah, dengan cuma memberi pengajaran untuk kepandaian ‘aqal saja, tetapi di dalam hatinya anak-anak tidak ditanamkan benih kemerdekaan dan benih democratie, yang menjadi tanda kebesaran dan tanda perbedaannya Ummat Islam besar pada zaman dulu itu, dan di dalam hatinya anak-anak tidak pula ditanamkan benihnya keberanian yang luhur, keichlasan hati, kesetiaan dan kecintaan kepada barang yang benar, yang telah menjadi tabi’atnya pergaulan hidup Islam bersama pada zaman dulu, — dan murid-murid tidak juga diberinya pengajaran yang mendidik kebhatinan yang halus, keutamaan budi dan kebaikan perangai, yang dulu telah membikin orang arab penduduk lautan pasir menjadi bangsa tuan yang halus ‘adat lembaganya’ dan menjadi tukang menanam keadaban dan kesopanan, — dan juga di dalam hatinya murid-murid tidak ditanam bijinya penghidupan yang saleh dan sederhana, sebagai yang dulu sudah menjadikan mashur namanya ummat Islam, — sekolah-sekolah yang hanya memberi kepandaian yang “dingin”, “tidak hidup” dan akhrnya hanya menuntun kepada materialisme, sekolah-sekolah yang demikian itu bagi ummat Islam lebih baik tidak ada saja!”
Semoga Allah memercikkan pada kita ilmu, karomah serta hikmah yang dahulu pernah DIA berikan pada marhum jang oetama HOS Tjokroaminoto. Shalawat serta salam bagi junjungan kita Rasulullah beserta para sahabat dan keluarga beliau. Semoga marhum jang oetama tersenyum melihat kita mempelajari pemikiran-pemikiran beliau, dan Allah ta’ala menambah nambah jariah pada beliau atas ilmu yang diwariskan pada kita. Amin. Billahi fi sabilil Haq.
Dala Mukti
Sumber bacaan : “Moeslim Nationaal Onderwijs”- HOS Tjokroaminoto, “Islam dan Socialisme”-HOS Tjokroaminoto,”Tafsir Program Azas dan Program Tandhim”-HOS Tjokroaminoto, “Culture dan ‘Adat Islam” – HOS Tjokroaminoto, “HOS Tjokroaminoto hidup dan perjuangannya bahagian I dan II” – Amelz, Literatur lain dari PSII, Cerita dari “Alm H. Anwar Tjokroaminoto”,” Cerita dari Alm. H. Ahmad Dainuri Tjokroaminoto”

Al Ma'tsurat Sughra


Al Fatihah


A'udzubillahis samii'il 'aliim minasy syaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillahirabbil'alamiin. Arrahmanirrahiim. Malikiyaumiddiin iyyaakana' budu wa iyyaa kanasta'iin. Ihdinaash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil.maghdhuu bi 'alaihim wa laadh dhaaliin

Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.(1)
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,(2)Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.(3)Yang menguasai hari pembalasan.(4)Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.(5)Tunjukilah kami jalan yang lurus,(6)(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (7)

Al Baqarah




Alif Laam Miim. Dzaalikal kitaabu laa raiba fiihi hudallil muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil ghaibi wa yuqiimuunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun.Wal ladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika.wa maa unzila min qoblika wa bil aakhiirotihum yu'qinuun.Uulaa ika 'alaa hudam mirrobbihim wa ulaa ika humul muflihuun


Alif laam miim.(1)Kitab (al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,(2)(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,(3)Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.(4)Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan-nya,dan merekalah orang-orang yang beruntung.(5)


Allahu laa ilaaha illa huwalhayyul qayyuum laa ta khudzuhuu sinatuwwalaa nawum lahuu maa fiissamaa wati wa maa fil ardhi man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illa bi idznihii ya'lamu maa baina aydiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuna bisyaiin min 'ilmihii illaa bimaa syaa wa si'a kursiyyuhus samaa waati wal ardhi wa laa yauduhuu hifdzuhumaa wa huwal 'aliyyul 'adziim Laa ikraaha fid diin qat tabayyanar rusydu minal ghoyyi famay yakfuru bithaaghuuti wayu' min billahi faqadiss tamsaka bil'ur watil wutsqaa lan fishaa ma lahaa wallahu samii'un 'aliim Allahu waliyyul ladziina aamanuu yukhrijuhum minadzulumaati ilan nuur wal ladziina kafaruu awliyaa'uhumuth thaaghuut yukhrijuunahum minannuuri iladz dzulumaati uulaa ika ash haabun naari hum fiihaa khaaliduun

Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (255)

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (256)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni nereka; mereka kekal di dalamnya. (257)




Lil lahi maa fis samaawaati wamaa fil ardhi wa intubduu maa fii anfusikum aw yukh fuuhu yuhaa sibkum bihil lah fa yaghfiru limay yasyaa'u wayu'adzi bu may yasyaa'u wal lahu 'alaa kulli syay in qadiir. Aamanar rasuulu bimaa unzila ilayhi mir rabbihii wal mu'minuuna kullun aamana billahi wa malaa'ikatihii war rusulihii laa nufarriqu bayna ahadin mirrusulihii wa qaaluu sami'naa wa atho'na ghufraanaka rabbanaa wailaykal mashiir. Layukallifullahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa 'alayhaa maak tasabat rabbanaa laa tu'akhidznaa innasiinaa aw akhtha'naa rabbanaa walaa tahmil 'alainaaishran kamaa hamaltahuu 'alalladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaqatalanaa bih wa'fu 'annaa waghfirlanaa warhamnaa anta mawlanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siap yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (284)
Rasul telah beriman kepada al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan:"Kami dengar dan kami ta'at". (Mereka berdoa):"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (285)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (286)


Al Ikhlas


Qul huwallahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid walam yuulad.Walam yakul lahuu kuffuwan ahad. (3x)

Katakanlah:"Dialah Allah, Yang Maha Esa".(1)Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.(2)Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,(3)
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.(4)

Al Falaq


Qul a'udzu birabbil falaq.Min syarrimaa khalaq.Wa min syarri ghaasiqin idzaa wa qab.Wa min syarrinnaffaats tsaati fil 'uqad.Wa min syarri haasidin idza hasad. (3x)

Katakanlah:"Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,(1) dari kejahatan makhluk-Nya,(2)dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,(3)dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,(4)dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".(5)

An Nas


Qul a'udzu birrabinnaasi. Malikinnaasi. Ilaahinnaasi. Min syarril waswaasil khannaas. Al ladzii yuwas wisu fii shuduurinnaas. Minnal jinnati wannaas. (3x)

Katakanlah:"Aku berlindung kepada Tuhan manusia".(1)Raja manusia.(2)Sembahan manusia,(3)dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,(4)yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,(5)dari jin dan manusia.(6)



Ashbahnaa wa ashbahal (amsaynaa wa amsal) mulku lillahi wal hamdulillahi laa syariikalahu laa ilaaha illahuwa wa ilayhin nusyuur. (3x)
Dipagi ini kami dan kerajaan (langit & bumi) adalah milik Allah.Dan segala puji hanya milik Allah.Tidak ada sekutu bagiNya. Tidak ada tuhan selain Dia. Dan kepadaNya kami akan kembali.



Ashbahnaa (amsaynaa) 'ala fithratil islaam wa kalimatil ikhlaashi wa 'ala diini nabiyyinaa muhammadiin shallallahu 'alayhi wa sallami wa 'ala millati abiina ibraahiima haniifan wa maakaana minal musyrikiina. (3x)

Dipagi ini kami dalam keadaan fitrah islam dan kalimat yang ikhlas dan dalam agama nabi kami Muhammad saw. dan dalam ajaran bapak kami Ibrahim yang lurus. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik.

Allahumma inni ashbahtu (amsaytu) minka fii i'matin wa 'aafiyatin wa sitrin fa'atimma alayya ni'mataka wa'afiyataka wa sitraka fiddunyaa wal akhirati. (3x)

Ya Allah sesungguhnya aku di pagi ini dalam keadaan mendapat nikmat , sehat dan penjagaan rahasia. Maka sempurnakanlah atasku nikmat Mu, kesehatan Mu dan terjaganya rahasia oleh Mu di dunia & akhirat.


Allahumma ma ashbaha (amsa) bii min ni'matiin aw bi'ahadin min khalqika faminka wahdaka laa syarika laka falakal hamdu walakasy syukru. (3x)

Ya Allah di pagi ini, nikmat apapun yang ku terima atau Kau berikan melalui salah seseorang dari makhluk Mu, tiada lain adalah dari Mu yang Esa, bagi Mu bagi Mu segala puji dan rasa syukur.

Yaa rabbi lakalhamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa 'adziimi sulthaanik. (3x)
Ya Tuhan kami , bagi Mu segala puji seagung kemuliaan wajah Mu dan sebesar kekuasaan Mu.


Radhiitu billahi rabbaa wa bil islaami diinan wa bi muhammadin nabiyyaa warasuula. (3x)

Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam agamaku dan Muhammad sebagai nabi dan rasul.

Subhanallahi wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridhaa nafsihi wazinata 'arsyihi wamidaada kalimaatihi. (3x)

Maha Suci Allah dan segala puji bagiNya sebanyak jumlah makhlukNya dan keridhaanNya dan seberat ArsyNya dan sebanyak tinta kalimatNya.

Bismillahilladzi i laa yadhurru ma'asmihi syay'un fiil ardhi wa laa fiis samaa'i wa huwassamii'ul 'aliimu. (3x)
Dengan nama Allah yang dengan namaNya tidak ada suatupun dapat mendatangkan bahaya di bumi dan dilangit .Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.



Allahumma innaa na'udzubika min annusyrika bika syay'an na'lamahu wa nastaghfiruka limaa laa na'lamuhu. (3x)

Ya Allah kami berlindung kepada Mu dari menyekutukan Mu dengan sesuatu yang kami sadari dan kami memohon ampun dari (menyekutukanMu) dengan sesuatu yang tidak kami ketahui.

A'udzubikalimaatillahit taammaati min syarrimaa khalaqa. (3x)
Aku berlindung pada kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya.


Allahumma inni a'udzubika minalhammi wal hazani wa a'udzubika minal 'ajzi wal kasali wa a'udzubika minal jubni wal bukhli wa a'udzubika min ghalabatiddayni wa qahrirrijaal. (3x)

Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari rasa sumpek dan sedih dan aku berlindung kepada Mu dari rasa lemah dan malas dan aku berlindung kepada Mu dari sifat pengecut dan kikir dan aku berlindung kepada Mu dari belitan hutang dan penindasan orang.


Allahumma 'aafinii fii badani Allahumma 'aafinii fii sam'ii Allahumma 'aafinii basharii. (3x)

Ya Allah sehatkanlah badanku , ya Allah sehatkanlah pendengaranku , ya Allah sehatkanlah penglihatanku.


Allahumma inni a'udzubika minal kuffri wal faqri Allahumma inni a'udzubika minal adzaabil kabri laa ilaaha illa anta. (3x)

Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari kekafiran dan kafakiran (kemiskinan), ya Allah aku berlindung kepada Mu dari azab kubur . Tiada tuhan melainkan Engkau.

Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa 'abduka wa 'anaa 'ala ahdika wawa' dika maastatha'tu audzubika min syarrimaa shana'tu abu'ulaka bini'matika alayya wa 'abuu'u bidzambii faghfirlii fa'innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta. (3x)
Ya Allah Engkaulah Tuhanku , tiada tuhan melainkan Engkau , Engkau menciptakanku, aku hambaMu,aku berada dalam perjanjian dengan Mu dan ikrar pada Mu semampuku. Aku berlindung kepada Mu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengakui nikmatMu terhadapku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada pengampun dosa kecuali Engaku.

Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuuma wa atuubu ilayhi. (3x)
Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada tuhan selain Dia , yang selalu hidup dan terjaga dan aku memohon ampun kepada Nya.

Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa muhammadin kama shallayta ‘ala sayyidinaa ibrahiim wa ‘ala aali sayyidinaa ibrahiim wa baarik ‘ala sayyidinaa muhammadin wa ‘ala aali sayyidiaa muhammadin kamaa baarakta ‘ala sayyidanaa ibrahiima wa ‘ala aali sayyidinaa ibrahiima fil ’aalamiina innaka hamiidum majiidun. (10x)
Ya Allah limpahkanlah salawat atas junjungan kami Muhammad saw dan keluarganya sebagaimana engkau limpahkan salawat kepada junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Dan berkahilah atas junjungan kami Muhammad saw dan keluarganya sebagaimana engkau limpahkan keberkahan kepada junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Di semesta alam ini sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji dan Maha Mulia.

Subhaanallahi walhamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbaru. (100x)
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar.


Laa ilaaha illallahu wahdahulaa syariikalahuu lahulmulku walahulhamdu wahuwa 'ala kulli syay'in qadiira. (10x)

Tidak ada tuhan kecuali Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagiNya, bagiNya kekuasaan dan bagiNya segala puji dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.


Subhaanaka allahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa 'atuubu 'ilayka. (3x)

Maha Suci Engkau ya Allah dengan memuji Mu aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau, aku mohon ampun kepada Mu dan aku bertaubat kepada Mu.
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin abdika wa nabiyyika wa rasuulikan nabiyyil 'ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa salllim tasliiman 'adadamaa 'ahaatha bihi 'ilmuka wakhathabihi qalamuka wa ahshaahu kitaabuka wardha allahumma an saadatinaa abii bakrin wa 'umara wa 'utsmaana wa 'aliyyin wa 'anish shahaabati 'ajma'iina wa 'anittaabi'iina wa taa bi'iihim bi'ishsaanin ila yawmuddiini. Subhaana rabbika rabbil'izzati 'ammaa yashifuuna wa salaamun 'alal mursaliina wal hamdulillahi rabbil 'aalamiina.
Ya Allah limpahkanlah salawat kepada junjungan kami Muhammad , hamba Mu , nabi Mu dan rasul Mu, nabi yang ummi, kepada keluarganya, sahabatnya dan limpahkanlah salam sebanyak ilmu Mu yag meliputinya, sebanyak pena Mu yang mencatatnya sebanyak kitabMu yang merangkumnya. Ya Allah ridhailah para penghulu kami Abu Bakar, Umar ,Utsman,Ali dan para sahabat seluruhnya, tabi’in dan orang-orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.
Maha suci Tuhan (Mu) , tuhan yang mulia dari apa yang mereka sifatkan dan semoga salam untuk para rasul dan segala puji bagi Allah tuhan semesta alam.

Wirid Rabithah

Ali Imran
Kulillahumma maalikal mulki tu’til mulka man tasyaa’u wa tanzi’ulmulka mim mantasyaa’u wa tudzillu man tasyaa’u biyadikal khayru innaka ‘alaa kulli syay’in qadiirun. Tuulijul laila fiin nahaa ri wa tuu lijun nahaara fil laili wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayyi wa tarzuqu mantasyaa’u bighayri hisaabi
Katakanlah:"Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan engkau cabut kerajaan dari orang yang engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.(26) 

Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang kepada malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".(27)



Allahumma innaka ta’lamu anhadihil qulub qodijtama’at ‘ala mahabatika wal taqot ‘ala tho ‘atika wa tawahhadat ‘ala da’watika wa ta’a hadat ala nashroti syarii ‘atika fawa tsiqil lahumma robitho taha wa adim wuddahaa wah dihaa subulahaa wamlaahaa binurikalladzii laa yakhbuu wasyroh shudurohaa bifaydil ‘iimaanibika wajamiilit tawakulli ‘alaika wa ahyihaabima’rifatika wa amit haa ‘ala syahadaatika fii sabiilika innaka ni’mal mawlaa wa ni’man nashiri Allahumma amin wa sholillahumma ‘ala sayidina muhammadin wa ‘ala aalihi wah shobihi wasalam

Ya Allah, Engkau mengetahui hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada Mu, telah berjumpa dalam taat pada Mu, telah bersatu dalam dakwah kepada Mu, telah berpadu dalam membela syariat Mu ,Teguhkanlah ya Allah ikatannya, kekalkanlah cinta kasihnya. Tunjukilah jalan-jalannya, penuhilah hati-hati tersebut dengan cahaya Mu yang tidak pernah padam, Lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan iman kepada Mu dan kebaikan tawaqal pada Mu . Matikanlah ia dalam syahid di jalan Mu. Engkaulah sebaik-baiknya pelindung dan penolong. Ya Allah kabulkanlah. Dan sampaikan salawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad saw. Kepada keluarga, para sahabatnya dan juga sampaikanlah salam